Fanfiction : R U Happy Now? Part 2
Author : Ayuna Kusuma
Maincast : Jin and You
Genre : Flash Love
Pria bernama Suga yang memiliki suara paling istimewa yang pernah kudengar, masih tertidur lelap di pundakku. Pelan-pelan kuseka darahnya yang masih mengalir di dahinya. ada beberapa luka pukulan di kepalanya yang membuat pendarahan.
Dengkuran Suga yang halus membuatku tak sanggup membangunkannya. Padahal malam sudah mulai larut. Jarum jam dinding menunjukkan pukul 11 malam. Kereta terakhir sudah lewat. Bodohnya aku yang terus mempertahankan Suga yang tetap tidur di pundakku, daripada mengejar kereta yang terakhir.
Kalau saja kulepaskan pundakku, Suga akan terbangun, dan ia akan membenciku, tapi apa masalahnya kalau dia membenciku?, toh dia juga bukan temanku, dia hanya seorang murid yang berubah menjadi ganas ketika bersama gangnya.
Pikiranku bertempur seperti pertempuran Jin dan Suga tiga jam yang lalu. Jin dan Manji, bisakah mereka mengenaliku?. Kuharap mereka tak pernah mengenaliku. Lagipula aku hanya murid biasa, yang tak pernah punya masalah atau punya prestasi yang menonjol. Sehingga mencariku, mereka tak mungkin bisa.
"Uhmmm...." gumam Suga, ketika aku tak sengaja menyeka luka di kepalanya.
"mian..." gumamku. Akupun kembali duduk diam membatu. Memandangi stasiun yang sudah mulai sepi. Lampu di lorong stasiun sudah banyak yang mati. Hanya lampu di atas ku dan di seberang yang masih bertahan menyala.
"Ahhhmmmm...." Suga mengangkat kepalanya dari pundakku, ia memutar badannya ke kiri dan kekanan. Mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Bisa kudengar retakan tulang tangan dan punggung Suga. Ia berpaling kearahku. Melihatku yang sedang sibuk memijat pundakku yang mulai matirasa.
"Gomawo... Ahmmm... pukul berapa sekarang?" Suga kembali duduk di sampingku.
"11 malam... dan kereta terakhir sudah lewat beberapa menit yang lalu..." kataku yang hampir mirip sebuah keluhan.
"Kebetulan sekali... sebagai rasa terima kasihku... kuantarkan kau pulang..."
"Tapi..."
"Hmm??"
"Rumahku... jauh... sekali... hampir 15 km dari sini... kalau kau mengantarku menemaniku sampai ke rumah dengan jalan kaki... kita akan sampai besok pagi..." Kekhawatiran mulai mampir di kepalaku. Mengapa tak terpikir dari tadi?.
"Siapa yang bilang mengantarmu pakai jalan kaki? aku akan mengantarmu pakai itu..." kata Suga sambil menunjuk sebuah mobil Chevrolet terbaru berwarna merah.
"Oh!! benarkah?"
"Tentu saja... kita akan cepat sampai dengan yang satu itu... Kajja... cepat... sebelum kuantar kau pulang... ada yang ingin kubicarakan denganmu" kata Suga sambil menyeretku.
***
Di DomoIce Cafe. Suga membelikan banana split ice cream yang ukurannya lebih besar dari yang kuperkirakan. Suga mengatakan kalau ia akan menemaniku memakan ice creamnya.
Entah mengapa, sepertinya sedari tadi, ia selalu membuatku dag dig dug. Apa sebenarnya yang ingin ia katakan?. Aku masih menunggunya sambil memakan ice cream. Suga mengganti pakaiannya yang penuh dengan darah dengan kaos yang dibelinya di toko seberang cafe.
Tak perlu lama menunggu, Suga muncul di hadapanku, Ia terlihat lebih tampan dengan kaos hitam dan topi yang dikenakannya.
"Okey... to the point... Apa alasanmu berteriak menyelamatkanku tadi?"
"Hmmm?" kebingungan, itulah keadaanku saat ini, dengan sendok ice cream dimulut aku mencoba memikirkan apa alasanku sebenarnya.
"Jangan memakan sendok... menjijikkan" kata Suga sambil melepas sendok dari mulutku. Sungguh memalukan aku hanya bisa menjawabnya dengan "Ye..."
"Jadi sekarang jelaskan padaku... apa maksudmu sebenarnya? apakah Jin menyuruhmu untuk menyelamatkanku? lalu dekat denganku? buktinya aku ingin tidur di pundakmu kau sama sekali tak menolak... apa itu rencana mereka? menjadikanmu mata-mata ? lalu mencari kelemahanku??" Pertanyaan Suga semakin membuatku bingung.
"Eh...?" akupun kembali bertanya padanya "bisa kau ulangi lagi pertanyaannya?"
"hassshhh... intinya... apakah Jin menyuruhmu menyelamatkanku, lalu mendekatiku? lalu mencari kelemahanku? begitukah?"
"Hmmm aku tak tahu..."
"Kau kenal dengan Jin? Manji?"
"Aku tahu Manji... dia murid yang bermasalah di sekolahku... kalau Jin... aku tak pernah tahu... mungkin dia murid baru yang tadi siang masuk ke kelas A"
"Hmmm... Apa kau tahu nama Gang mereka?"
"Anioo.." jawabku sambil menggeleng karna kebingungan.
"Ahhh.... Untung saja... hehehe... kau bukan anggota mereka... hehehe... Kajja... makanlah... ini ice cream kesukaanku.." kata Suga sambil memasukkan satu scup ice cream ke mulutnya.
"Sebenarnya...."
"Mwooo???" Suga membuka mulutnya, hingga ice creamnya meleleh keluar dari mulutnya. "Ada apa? kau anggota Jin dan Manji?" kata Suga sambil menyeka mulutnya.
"Anniya... Sebenarnya... aku lapar... kalau makan ice cream saja... perutku akan sakit... bisakah aku pesan burger?" mendengar pertanyaanku, Suga tertawa lega, hingga matanya yang berbinar itu tenggelam tak nampak lagi.
"Hahahahaha.... kau ini... mengangetkanku saja... HAHAHAHAHA"
"Hehe.... bagaimana? bisakah kau belikan aku burger...? atau aku berhutang dulu padamu...Uang saku hari ini sudah habis hehe.."
"Untuk penyelamatku... apapun akan kubelikan... tunggu sebentar..." kata Suga, ia membawa menu makanan dan meninggalkan aku di meja makan.
Suga, untukku yang kau katakan penyelamatmu, apapun bisa kau belikan. Tapi bisakah kau berikan kesempatan padaku untuk lebih dekat denganmu?. Bibirku hanya tersenyum setelah pikiran itu lewat dikepalaku.
Tok Tok Tok....
Seorang pria memakai jaket hoodie hitam mengetok jendela disampingku. Ia menunjukku dan menyuruhku keluar. Aku sama sekali tak bisa melihat siapa pria itu. Karena diluar begitu gelap.
Pria diluar cafe semakin mendekatkan wajahnya, betapa terkejutnya aku, ketika kusadari pria itu ternyata Jin, anak baru yang pindah ke sekolahku, dan pria yang sama, yang bertempur dengan Suga tiga jam yang lalu.
"Keluarlah... Kemarilah sebentar..." katanya tanpa suara. Lalu senyum sadis itu membuatku semakin ketakutan. bagaimana ini?
To be continue