- - - - . - - | Facebook | Twitter | GPlus |

Fanfiction : Lover Boy Part 12 Series



Author : Ayuna Kusuma (Yun)

in my web : http://ayuna.ok-rek.com

Genre : Romance. Parody. Sadly

maincast :
Woohyun : Woohyun INFINITE
Gadis Cantik dan Bodoh/ Nae Mi : Minah Girl's Day
Gadis cantik / Sung Ji ROH : Sulli F(x)



“OPPA~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~!!!” Aku melihat wajah Naemi yang semakin mengerikan, ia melepaskan maskernya, apakah Naemi merasakan cemburu?.

“Aw… Naemi, tutup wajahmu, jantungku sakit sekali” kataku. Naemi yang tak terima langsung menutup matanya, lari ke arahku, dan, dia pun duduk di atas pahaku.
“Aissh… jangan kekanakan seperti ini” bisikku padanya.
“Ahjumma, kalau kau ingin mengobrol dengan oppaku, lewat aku saja, ARRA??” Naemi membentak gadis cantik yang ada di seberang, yang bernama Sung Ji Roh.

“Ah… Ji Roh.. maaf kalau…” Naemi terlanjur menutup mulutku dengan tangannya.
“Oppa…. Kalau kau ingin mengobrol dengan Ahjumma itu, melalui aku saja arra?”

“Ye…” Aku terpaksa menyerah saja, Naemi masih duduk diatas pahaku, menutupi pandanganku, jadi sekarang ia sangat cemburu pada Sung Ji Roh, aku harus belajar memahami perasaannya. Aku biarkan saja dulu, nanti dia akan tahu wanita cantik yang ia cemburui itu adalah penyelamatku, tanpa Sung Ji Roh aku tak bisa leluasa berhubungan dengannya.

“Hahahahahaha…. Naemi… kau lucu sekali, jangan seperti itu, aku tak akan merebut Oppamu, ayo duduk disampingnya saja, nanti Oppamu akan lebih sakit”
“Dia bilang tidak apa, ayo silahkan kau mau mengatakan apa pada Oppaku, akan aku sampaikan”

“Tidak ada… hehehe....” Kata Sung Ji Roh
Naemi semakin membuatku sesak, jantungku pun tak bisa dikontrol lagi

“Naemi… tolong kau pindah sebentar.. aku sesak sekali”
“Andweeeeee” bisik Naemi sambil menggoyang-goyangkan pantatnya, pahaku semakin panas dan sakit

“Lihatlah… apakah kau tak kasihan dengan Oppamu?, dia terlihat sangat sesak dan kesakitan.
“Heeeee…. Kenapa kau begitu peduli pada Oppaku. Oppa tak perlu dirimu lagi, dia hanya perlu aku iya kan oppa?” Tanya Naemi penuh dengan emosi

“Tidak, aku memerlukan Nona Ji Roh untuk menyembuhkanku”

“AHhhhhhhh Oppa~~~~~~~~!!!” Naemi teriak lagi di gerbong kereta yang penuh dengan orang. “Oppa… kau jahat sekali” bisiknya sambil mencubit tanganku dengan keras.

“Oww.. sakit…” keluhku pada Naemi.
“Percayalah padaku Naemi… aku tak akan pernah merebut Oppamu, dia bukan tipeku” kata Sung Ji Roh dengan sabar.

“Tapi kau tipe wanita penggoda, jadi aku tak bisa percaya padamu” Naemi sudah keterlaluan, kecemburuannya semakin membakar pemikirannya, aku harus menghentikan semuanya ini. Kudorong Naemi kedepan, hingga jatuh.

“Oppa~!!!!”

“Jangan pernah menghina orang lain seperti itu, kau belum tahu siapa nona itu, jaga perkataanmu, tak semua orang bisa memaafkanmu, bagaimana kalau Karena perkataanmu nona Sung Ji Roh tak mau menolongku HAH? BAGAIMANA?? Apa kau mau bertanggung jawab? KALAU AKU MENIKAH DENGANMU, APA KAU MAU MEMAKAI MASKER SETIAP HARI HAH???” Aku mulai emosi dengan Naemi, ia masih tergeletak di bawah gerbong.

Naemi menundukkan kepala dan menangis “Oppa… kau jahat sekali huhuhuhuuuu… mengapa kau memarahiku didepan gadis penggoda huhuhuuuu.. oppa aku benci denganmu” Naemi bangun dan berlari ke gerbong lainnya. Menerobos banyak penumpang dengan seenaknya sendiri.

“Woohyun… sepertinya Naemi sangat menyukaimu, sebaiknya kau kejar dia, sangat sulit mendapatkan pasangan yang seperti itu” kata Sung Ji Roh membuyarkan pandanganku. Aku tak mau menuruti emosi Naemi, biarkan saja dia memikirkan lagi mengenai kesalahannya, kalau ia terus seperti anak kecil, aku juga akan lelah sendiri.

“Biarkan saja dia, Nona Ji Roh, kau dari mana tadi? Bukankah kemarin kau sudah di Pohang?’

“Kejarlah… kalau dia sebal denganmu, kau tak akan bisa menemukannya lagi, ayo Woohyun, jangan mengalihkan pembicaraan”

“Okey” Aku ambil semua barang-barangku dan mencari Naemi.
+Nam Woohyun, terima kasih telah mengatakan kalau aku cantik, besok, jangan pernah mengatakan itu didepan kekasihmu”

“HAHAHAHA… iya maaf” Aku berlari menerobos penumpang yang berdiri di gerbong, dan meninggalkan Sung Ji Roh. Ternyata dia wanita yang sangat dewasa. Ah… Naemi kau merepotkanku saja.
Masuk ke gerbong lainnya, aku hanya menemukan anak-anak SMA sedang berkumpul membicarakan mengenai game, aku melihat di sekelilingku, tak ada Naemi disana. Aku sempat berpikir apakah dia terjun dari kereta?. Ah… membuatku takut saja.

Menerobos lagi sampai gerbong yang dekat dengan masinis, aku berhasil menemukn Naemi, dia duduk sambil menangis di pojok gerbong. Sebenarnya apa yang dia pikirkan.

“Waktu sudah habis, jangan menangis lagi”
“Ahhhhhh….. jangan mendekatiku Woohyun” Naemi bangkit dan pindah posisi duduk, aku pun mengikutinya.
“Ada apa? Hah? Kau tak pantas cemburu, dia yang selama ini ku cari”
“Ah….. “ Naemi tetap menangis sekarang dia berdiri dan bersandar di gerbong.

“Aku ke Pohang untuk berobat dengannya, jadi kau tak perlu cemburu, dia hanya dokter yang akan menolongku”
“Tapi kau membentakku di depannya dan kau memarahiku, aku sangat malu Woohyun…”
“Kau sudah tak mau memanggilku Oppa?”

“Tidak mau… kau jahat”
“Ah… ayolah… panggil aku Oppa…. Hmm? Naemi yang cantik dan baik hati… panggil Aku Oppa” kataku sambil melepas maskernya dan mencubit pipinya.

“……” Naemi menghapus air matanya, ia terlihat sekali sedang menahan senyuman.
“Mianhae… hmmm? Aku pria bodoh yang tak tahu kalau kekasihnya sedang cemburu”
“kau memang babo…” Kata Naemi, sambil memelukku.

“Kau sudah memaafkanku? Jangan bicara kasar kepada orang lain lagi ya?”
“Ye… Oppa…”
“Ayo kita duduk satu gerbong dengan Sung Ji Roh”

“Tidak mau Oppa… kau tak adil, kau tidak menyuruhnya memakai masker, tapi kau mengatakan dia cantik, sedangkan aku kau suruh memakai masker, huaaaa kau tidak adil Oppa”

“Apakah kau tidak bisa berpikir??”
“Mwoo?”
“Aku suruh kau memakai masker, karena kau lebih cantik darinya, mengerti?”
“hmmm”

“Percayalah padaku, hanya wajahmu yang bisa membuat jantungku berdetak begitu cepat, dank au harus tahu, itu artinya aku hanya mencintaimu, bukan gadis lain, Arra?”

“Arraso Oppa” Entah mengapa sepertinya aku merasa senang saat mengetahui bahwa Naemi secepat itu merasakan cemburu padaku, bukan karena alasan balas dendam sebelumnya. Tapi aku bahagia, karena diantara kami berdua ada yang merasakan hal itu lebih dulu. Naemi, jangan pernah berpikir yang aneh-aneh ya… Kalau aku sudah mengatakan hanya dirimu yang kucintai. Itu artinya aku sudah jujur, dan tak akan membohongimu.

To be continue

 
Layanan untuk Anda: x Cerita dari Kusuma | - | dari - | Lihat dalam Versi Seluler