Fanfiction Lover Boy Part 13 Series
Inilah lanjutan fanfiction terbaik dari Ayuna Kusuma. Untuk Inspirit di Indonesia.
Author : Ayuna Kusuma (Yun)
in my web : http://ayuna.ok-rek.com/
Genre : Romance. Parody. Sadly
maincast :
Woohyun : Woohyun INFINITE
Gadis Cantik dan Bodoh/ Nae Mi : Minah Girl's Day
Gadis cantik / Sung Ji ROH : Sulli F(x)
Kugenggam tangan Naemi dan sekaligus menyeretnya menuju gerbong, dimana Sung Ji Roh duduk bersama kami tadi. Naemi mengatakan kalau dia takut Sung Ji Roh akan marah padanya, lalu merebutku. Dasar Naemi, bagaimana bisa wanita mencintai pria lain begitu cepat. Sung Ji Roh bukan sepertimu Naemi.
“Kita akan tiba di Pohang sebentar lagi, jadi siapkan barang kalian semua, jangan sampai ada yang tertinggal” kata seorang petugas kereta.
Di Gerbong pertama, aku melihat Sung Ji Roh masih duduk ditempatnya. Aku menyuruh Naemi untuk meminta maaf padanya, tapi kekasihku hanya menempelkan tubuhnya padaku. Tak ingin menuruti perintahku. Lalu aku harus apa? Kalau aku paksa dia akan semakin sebal denganku.
Sung Ji Roh, tersadar kami berdua sudah kembali. Ia tersenyum padaku, membuat jantungku lebih sakit. Bagaimana tidak?, aku sangat khawatir dengan keadaan Naemi yang meledak-ledak, aku juga khawatir Sung Ji Roh akan menggoda Naemi lagi.
Gadis cantik itu mendatangi kami. Sung Ji Roh mengulurkan tangannya ke hadapan Naemi. Sedangkan kekasihku masih sedikit sebal juga ketakutan akan reaksi Sung Ji Roh.
“Naemi. Ayo berbaikan”
“Wae….”
“Ayo berbaikan…” Sung Ji Roh meraih tangan Naemi dan membuat mereka bersalaman.
“Ayo kita berteman, Aku Sung Ji Roh, aku dokter yang di rekomendasikan pamanku untuk menolong Nam Woohyun, aku tak akan merebut kekasihmu, okey?”
“Hmmm” Naemi menjawabnya dengan malas, kudorong dia. “Ya… aku juga minta maaf Jisung”
“Jisung? HAHAHAHAHAHAHa…… kau membuatku sakit perut… hahahahaha” Sung Ji Roh kembali ke tempat duduknya.
“Ji Roh, apa kau baik-baik saja? Kalau kau marah, marahi saja Naemi, tidak apa… “ kataku agak mencemaskan keadaan gadis cantik itu, sedari tadi ia hanya tertawa melihat kami berdua.
“Aku… aku… tahu bagaimana perasaanmu Woohyun… HAHAHAHHAHA”
“wae?” Naemi sepertinya kembali marah.
“Perasaan apa?” tanyaku mminta kejelasan atas kata-kata Sung Ji Roh
“Aku tahu bagaimana rasanya, punya kekasih seperti Naemi… BWAHAHAHAHAHAHA… apa kau begitu?” kata Ji Roh sambil beraksi seperti orang tertembak, bergetar lalu lemas. Aku mulai sadar ia menanyakan, apa aku begitu menderita?.
“HAHAHAHAHAHHAHAHAHA…… iya memang….. Aku begitu menderita HAHAHAHAHAHA……tapi aku mencintainya”
“Itu yang membuatmu semakin menderita Woohyun~!!! HAHAHAHAHAHAHA” kami berdua tertawa bersama, tak mempedulikan apa yang dilakukan Naemi.
“Apakah kalian berdua pernah kenal sebelumnya?”
“Belum pernah hehehehe.. aku bertemu dengan dia saat di kereta. Kau tahu?? Dia pernah mempermalukanku didepan umum. Dia…” aku hampir pusing karena menahan tawa
“Dia kenapa hhehehe?” Tanya Sung Ji Roh
“Dia membuka celanaku~!! Celana ku ini, dia mengganti celana rumah sakit didepan umum. Kau tahu bagaimana rasa malu yang kupunya HAHAHAHAHAHAHA”
“HUAAHAHAHAHAHAHA….. kau memang rocker Naemi” Kulihat Naemi diam saja disebelahku, ia bersandar di tempat duduk dan mengawasi kami berdua.
“Aku pernah masuk rumah sakit HAHAHAHAHA… karena dia menciumku… Ommo… jantungku sepertinya akan hancur saat dia menciumku HAHAHAHAHA”
“Ommo.. HAHAHAHAHAHA… kau memang Aneh Woohyun, harus nya kau bahagia karena Naemi mau menciummu…”
“JISUNG~~~~~~~~~~!!!! OPPA~~~~~~~~~!!!! Kalian membuatku malu~!!!! DIAM~!!!”
“hhmmmpp.t… ada apa Naemi?” tanyaku padanya, dia menatapku dengan tatapan penuh amarah.
“Apa kau begitu menderita didekatku Oppa?”
“Tidak… tidak hehehehe… aku tidak menderita. Hanya saja aku… aku tak tahu apa yang harus aku katakana”
“Naemi… kau harus bangga dengan dirimu sendiri, dengan kegilaanmu kau bisa membuat pria sebaik Woohyun jatuh cinta padamu HAHAHAHAHAHA”
“Aisssh…. Diam kau gadis rubah”
“Oooh… HAHAHAHAHAHA…… dia memanggilku gadis rubah hahahahaha” Sung Ji Roh sepertinya menikmati saat dia menggoda Naemi. Aku putuskan untuk berhenti menggoda Naemi, kalau tidak ia akan kembali marah.
“Naemi… kau harus bangga dengan dirimu sendiri, karena kau membuatku semakin mencintaimu arra?” tanyaku sambil memeluknya.
Setelah memeluk Naemi aku mengemasi semua barangku. Saat aku melihat wajah Sung Ji Roh, sepertinya ada yang salah, ia menatap Naemi dengan wajah yang penuh kebencian, kesal dan ingin melahap Naemi. Ada apa dengannya?, apakah naemi benar, dia gadis rubah yang suka dengan semua pria. Cepat-cepat aku hapus pemikiran seperti itu. karena urusanku dengannya hanya sebatas dokter dan pasien.
“Naemi, kau akan pulang kerumahmu kan?” tanyaku
“Iya Oppa. Kau ikut denganku ya? Aku akan kenalkan dengan Appa dan Eomma, arra?” Tanya Naemi, sekarang dia kembali memakai masker pororo kesukaanku. Aku senang kalau dia menuruti semua perintahku, toh semua itu untuk kebaikannya.
“Woohyun, bukannya kita akan menjalankan pengobatannya mulai hari ini?” Tanya Sung Ji Roh tiba-tiba.
“Ah….” Aku tak bisa menjawab, bagaimana memilih kekasihku atau dokter yang sudah kutunggu-tunggu sejak lama.
“Kau harus pergi denganku Oppa, kau sudah janji sebelumnya, okey? Ayo…” Naemi mengenggam tanganku dan akupun menurutinya. Tapi aku sangat terkejut saat Sung Ji Roh memegang lenganku. Dan mengatakan
“Kita harus cepat-cepat mengatasi penyakitmu, atau kau akan mati muda” Katanya sambil melingkarkan lengannya ke lenganku. Dia rupanya memang gadis rubah yang ingin merebut kekasih orang lain.
“LEPASKAN LENGANMU JISUNG~!!” Naemi berteriak sambil memukul lengan Sung Ji Roh. Aku hanya bisa diam saja, sikap Naemi sedikit ada benarnya.
“Awww… Woohyun kekasihmu sudah menyakitiku… sakit sekali” kata Sung Ji
“Oppa.. dia bohong… aku tak memukulnya dengan keras…”
“Kau yang bohong Naemi… dasar gadis gila” mendengar Sung Ji Roh mengatakan itu aku ingin marah saja, tapi aku menahannya karna aku masih ingin hidup normal dan menghilangkan penyakit ini.
“Dasar Gadis Rubah JELEK~!!!” kata Naemi sambil ingin memukul Sung Ji Roh. Tapi aku menahannya dan membawanya ke gerbong lainnya.
“Bawa dia jauh dariku Woohyun, dasar GILA~!!!” Semua orang di gerbong melihat kami bertiga. Aku tak merasa malu lagi, urat malu yang kumiliki seakan sudah putus. Karena kedua gadis ini.
“Naemi, dengarkan aku”
“Oppa dia bohong padamu… aku tak memukulnya dengan keras, bagaimana dia bisa berbohong seperti itu???... oppa jangan memeriksakan dirimu pada dokter seperti dia”
“Ssttt… aku tahu dia berbohong, tapi aku tetap harus meminta bantuannya untuk menghapuskan penyakitku, kau mau aku sembuh dari penyakit aneh ini kan?”
“hmmm iya oppa, tapi bagaimana kalau dia menghapuskan memorimu tentang aku, dia kan pintar menghipnotis… oppa… kau sudah terpengaruh hipnotisnya… jangan tinggalkan aku oppa hum?” Naemi memandangku, aku percaya dia sedang khawatir. Berbeda dengan awal aku bertemu dengannya, aku ingin berpisah saat di Pohang, tapi sekarang dia sudah merebut hatiku. Aku tak bisa lagi membiarkannya jauh dariku. Tapi ini kesempatan kami berdua untuk menguji kesetiaan.
“Naemi… dengarkan aku, arra”
“hhm? Aku akan mengikuti rencana Jisung, kalau dia berbuat macam-macam padaku, aku akan segera ke tempatmu, aku rasa setiap dokter punya peraturan sendiri, dan dia orang baik, pasti mau menghargaiku dan mau menolongku tanpa pamrih macam-macam. Percayalah padaku” Aku melepas masker milik Naemi, dan kucium bibirnya yang lembut.
Aku tak peduli lagi dengan jantungku, panas dingin yang kurasakan, dan sesak yang terasa. Aku tak peduli. Aku hanya ingin meyakinkan Naemi atas keputusan yang aku ambil saat ini. Naemi melepaskan
ciumanku.
“Oppa… sudahlah… jangan paksakan dirimu, aku mempercayaimu”
“Salanghae Naemi…” ia pun menjawab “Salanghae… Oppa”
To Be Continue