Author : Ayuna Kusuma (Yun)
Genre : Romance. Parody. Sadly
maincast :
Woohyun : Woohyun INFINITE
Gadis Cantik dan Bodoh/ Nae Mi : Minah Girl's Day
Aku terbangun dari tidurku, kulihat Naemi masih asyik terlelap bersandar pada tanganku. Ah… biarkan saja, dia pasti lelah karena seharian mengurusi dan mengganggu orang sepertiku hahaha.
Tapi mengapa lengan bajuku basah seperti ini, apakah dia menangis semalam, tapi kalau menangis pasti tidak sampai sebasah ini.
Aku mencoba melihat wajah Naemi yang tertidur pulas, wajahnya masih tertutup masker pororo, tapi mengapa sampai basah seperti ini. Ah… aku baru sadar kalau yang membasahi tanganku ini adalah liur Naemi. Ah………. Kuangkat tanganku dan kutendang Naemi,
“Aiiishh…. Menjijikkan”
“Oh… huammmm..” Naemi jatuh kebawah dan ia terbangun “Annyeong oppa…. Huammm.. tadi malam begitu dingin ya hihihi… terima kasih telah memelukku”
“Haiiis… terima kasih karena memberiku liur sebanyak ini”
“AHHHHHHHH…… tidak….. lepas bajumu oppa, mianhae… hmm? Aku tak sadar melakukan itu”
“Apakah lenganku begitu enak sampai kau menumpahkan liurmu sebanyak ini?? HAH? Jangan tidur denganku lagi nanti ya, sampai kapanpun aku tak mau lagi tidur denganmu”
Naemi membuka tasku dan menemukan kemeja, ia memakaikan kemeja dengan sangat hati-hati tapi aku tak bisa memaafkannya, air liur membuatku jijik.
“Naemi…kau cantik, tapi kenapa kau begitu jelek kalau tidur hah?”
“Ah… oppa… maafkan aku, aku tak sengaja” Kata Naemi
“Lihatlah, masker pororo kesukaanku penuh dengan liur, cepat cuci”
“Ye… oppa” kata Naemi, dia mencuci maskernya tanpa sabun di wastafel, aku melihatnya mencuci mukanya juga dengan air panas, oh Naemi, kau begitu cantik, tapi kenapa tingkah dan kebiasaanmu begitu aneh, huh?.
“Oppa… kau mau makan apa pagi ini? Aku akan membelikannya”
“oh… aku tak mau apa-apa, aku masih kenyang” titititi… handphoneku bordering , Dokter Joungho menelponku.
“HYAAAK… Woohyun, kau kemana saja? Hah? Keponakanku sudah menunggumu lama sekali”
“Oh… Dokter, sekarang aku sedang di rumah sakit, aku terkena serangan jantung kemarin”
“Ommo… sial sekali hidupmu, cepat datanglah ke keponakanku, dia bisa menghapuskan memorimu tentang phobia wanita cantik, arraso??”
“Ye.. “
“Kalau kau bertemu wanita cantik di jalan, langsung lari saja, okey? Jangan berurusan dengan wanita cantik sebelum kau sembuh okey? Perhatikan jantungmu”
“Ye….. ahjussi..” Aku tutup telpnya.
“Naemi, ayo kita ke Pohang sekarang”
“hmm… Oppa… aku menemukan foto ini di dompetmu, apakah dia kekasihmu? Berarti sekarang kita selingkuh?”
“Bukan dia hanya orang asing bagiku”
“Kau bohong oppa…. Lihat dibalik foto ini, we to get ther, berarti kau masih punya pacar kan?”
“Haiiss… kau ini membuat masalah saja, aku sudah tak punya hubungan apa-apa dengannya”
“Oppa…. Aku tidak suka pria yang bohong, aku akan ke Pohang sendiri, terima kasih telah bersamaku beberapa hari ini” kata Naemi, ia meninggalkanku sendiri di kamar. Apa yang kulakukan ? aku harus mengejarnya, dasar Naemi, membuat masalah saja, tidak mau percaya denganku, membuka dompetku seenaknya, sekarang dia meninggalkanku, lalu siapa yang akan membuatku gila kalau dia tak bersamaku.
“HAIIISSHHH….. NAEMI~!!!” aku turun dari ranjang pesakitan, aku membawa infuse yang begini merepotkan sambil mengejar Naemi. Ingin sekali aku mencabut infuse yang kupakai, tapi aku terlalu takut jarum. Kulihat Naemi turun menggunakan tangga, karena lift lama terbukanya.
“HEI…. NAEMI~!!! Berhenti…”
Dia masih berlari menuruni tangga tanpa menoleh melihatku.
“Naemi… Yoona bukan kekasihku lagi, dia sudah menjadi orang lain sekarang okey? Dia menikah dengan orang lain NAEMI~!!! Stop… jangan lari lagi”
Naemi masih berlari, kali ini dia keluar rumah sakit dan menuju jalan raya, oh… apakah aku harus membawa infuse sampai keluar rumah sakit?. Aku panggil seorang suster dan memintanya untuk mencabut jarum infuse yang menancap di kulit. Sakit dan darahku banyak yang keluar.
Dengan sekuat tenaga aku mengejar Naemi. Aku raih tangannya dan membalikkan badannya.
“Hei~!!! Kau jangan konyol, masalah seperti ini saja kau lari dariku, bagaimana kalau ada masalah besar hah? Jangan seperti anak kecil, kau sudah dewasa Naemi”
Naemi menangis dalam pelukanku, “Oppa… mengapa ketiakmu bau… hah? Aku tidak lari oppa, aku hanya ingin ke restoran untuk membelikan bibimbap untukmu… jangan marah padaku Oppa… aku takut…”
“LALU… kalau kau tidak lari mengapa kau tak menoleh padaku, mengapa kau tak mendengar aku meneriakimu dari tadi HAH?” aku mulai kesal dengannya
“Aku memakai headset, lihat… ini” Dia menunjukkan headset yang masih terpasang disalah satu telinganya.
“Aigooo….. aku pikir kau akan…”
“Aku tak akan meninggalkanmu oppa, aku hanya kesal saja, mengapa kau menyimpan foto kekasihmu yang dulu, dan aku kecewa, karena dia lebih cantik dariku, apa kau masih mencintainya oppa?”
“Ommo… iya dia lebih cantik dan lebih bodoh darimu.. aigoo jantungku… APA KAu tak berfikir HAH? Aku berlari dari lantai 3 sampai lantai 1 lalu mencabut infusku hah?”
“Hehehehe… mianhae…oppa jawab pertanyaanku, apa kau masih mencintai gadis bernama Yonna itu?”
“Tidak, aku hanya mencintai Naemi, gadis bodoh yang membuatku gila”
“Ohhh huhuhuhu Oppa… cepat kembali ke kamar, aku akan membelikanmu bibimbap.”
“AKU TIDAK MAU~!!! Kembalilah kekamar sekarang juga, dan ambilkan tas juga jaketku… okey??? Nanti akan kubelikan kau Ramyun yang paling enak”
“Huaaaaaaaah… benarkah itu? Okey… aku akan ambilkan tasmu” Naemi berlari kedalam rumah sakit. Hahahaha… rupanya sekarang kami saling membodohi. Hampir saja aku sakit jantung kalau saja Naemi benar-benar ingin meninggalkanku.
Beberapa menit kemudian, Naemi muncul dengan tas dan jaketku. “Oppa… kau harus melepas baju itu, celanamu. Ayo lepas, suster bilang kau harus melepas nya karena itu property rumah sakit, ini aku sudah bawakan celanamu”
“Iya nanti akan kuganti” kataku sambil memakai jaket.
“Haiis… sekarang, lihatlah suster itu” kata Naemi sambil menunjuk seorang suster yang memelototi kami berdua.
“Tapi aku tak mau ganti di depan umum seperti ini. “
“Ah.. apa kau memakai celana pendek? Celana rookie?”
“Huum tentu saja”
“Okey” Kata Naemi sambil mencopot celana rumah sakit
“AIGOOOOOOOOOOOOO NAEMI”
“Sudah diam, jangan berteriak, kau akan membuat semua orang melihatmu”. Naemi mengganti celana dengan jeans milikku. Banyak yang melihat kami melakukan hal konyol didepan rumah sakit. Suster yang melotot dan sepertinya marah pada kami, sekarang dia memanggil teman-temannya lalu mentertawakan kami bersama-sama.
Ahhhss… aku hanya di kota ini beberapa waktu saja, semua ini akan berlalu. Naemi langsung membawa celana itu kepada suster dan meminta maaf padanya. Ah… konyol sekali dia.
“Oppa… hmmm sekarang kau sudah tampan, ayo kita beli ramyun”
“Tidak mau… kau sudah mempermalukanku didepan umum”
“Oppa…. Jangan marah padaku”
“Aku tidak marah padamu, aku hanya kecewa pada diriku sendiri, mengapa memiliki kekasih sebodoh dirimu”
“Ahhh oppa… tapi aku cantik kan?? Hum hum hum?” Tanya naemi sambil mencubit pipiku.
“Kau jelek”
“hum… aku buka masker pororonya ya……….???”
“Jangan…. Okey okey… kau cantik tapi BODOH, BABO”
Kami pun meneruskan perjalanan ke Pohang, Naemi, apa yang kau lakukan padaku, akan aku balas semuanya, akan kubuat kau semakin cemburu dan menangis hahahahahaa. Tunggulah pembalasan dendamku.
To Be Continue