Fanfiction - Lover Family - Part 1
Author : Ayuna Kusuma (Yun)
Genre : Parody, Family, Romance, Sadly
Maincast :
Woohyun Infinite : Woohyun
Minah Girl's Day : Naemi
Lauren Hanna : Nanna
Target : Semua usia.
Empat tahun sudah aku menikah dengan Naemi, setelah hari itu, pertemuan antara keluarga Naemi dan ibuku, keesokan harinya kami langsung menyiapkan gedung pernikahan, hanbok, souvenir, dan semua yang diperlukan untuk sebuah pernikahan.
Satu minggu setelah itu, Kami menyelenggarakan pernikahan yang tidak terlalu mewah, tapi semua orang bisa menghadiri pernikahan kami, baik artis ataupun orang biasa. Kakakku Su jin pun hadir dengan suami dan anak-anaknya. Eomma dan Appa begitu bahagia karena melihat anak perempuannya kembali dengan penuh cinta di hari bahagiaku dan Naemi.
Hari itu sepertinya malaikat mengelilingi kami, semua bahagia, tak ada konflik diantara kami. Selesai pesta, Suami Su Jin, Jae Bong memberikan paket wisata untuku dan Naemi, Wisata bulan madu ke Paris selama 10 hari.
Malam pertama, aku masuk rumah sakit, penyakit jantungku dan phobia ku masih melekat didalam kehidupanku. Walaupun Ji Sung, Ah… Sung Ji menyembuhkanku full time selama satu minggu.
Penyakitku masih saja ada di dalam diriku. Malam itu aku merasa terkena serangan jantung setelah melihat wajah Naemi yang begitu cantik setelah di poles make up. Ah… Sebenarnya aku ingin menciumnya, tapi kala itu jantungku menyerangku bertubi-tubi.
Naemi dan semua keluargaku kebingungan, akhirnya aku dirawat di rumah sakit selama 3 hari. Dan… sialnya paket bulan madu ke Paris kami lewatkan begitu saja.
Pesawat sudah terbang meninggalkan kami, sedangkan aku dan Naemi tetap di rumah sakit. Naemi sudah menjalani berbagai pengobatan dan pergi ke psikiater, tapi sikap gila nya masih saja tersisa, mungkin sikapnya yang gila adalah sebuah ke khasan, kalau dia tak gila, bagaimana aku mencintainya? Hum?
Ketika kami putus asa karena tak bisa ke Paris, Sung Ji menjadi penyelamat kami. Hari ke empat setelah pernikahan kami, Sung Ji datang dengan kekasihnya yang bernama Max Kim, pria yang berasal dari Irlandia yang sangat senang tinggal di Korea. Sung Ji dan suaminya memberikan kami tiket dan reservasi hotel di Citywest Hotel Dublin Irlandia.
Wah, sepertinya kami diselamatkan oleh banyak orang.
Hahahaha… Oh aku lupa menceritakan, Sung Ji sekarang selalu meniru apapun gaya Naemi, apapun yang dibeli oleh Naemi, Sung Ji selalu membelinya, dan kata Sung Ji suaminya menyukai gayanya yang gila. Hahahaha…. Kalau saja Max Kim tahu siapa yang memberikan inspirasi pada Sung Ji pertama kali untuk bersikap menjadi gadis gila yang bebas, Max Kim akan mencintai istriku lebih dari Sung Ji. Tapi… AkU AKAN MELARANG ITU. Naemi Nae Salang, Hanya untukku.
Setelah aku sehat dan bisa bepergian jauh, Aku dan Naemi menempuh perjalanan yang jauh ke Irlandia, Disana kami menikmati suasana bulan madu yang sangat istimewa. Dan malam pertama kami, berhasil, asalkan Naemi menggunakan masker, atau semua lampu dan penerangan di matikan. Hahahaha…
15 hari berbulan madu di Irlandia rupanya membuat Naemi hamil, kamipun pulang ke Seoul dan memberitahukan kabar bahagia itu pada semua keluarga.
Semua keluarga berbahagia, menunggu kelahiran anak kami yang pertama, Naemi, dia memang istri yang luar biasa, demi menjaga penyakitku yang semakin kronis, setiap hari ia selalu memakai masker kalau bertemu denganku. Saat hamil pun dia memakai masker. Walaupun seperti itu, aku tahu Naemi Nae Salang adalah istriku yang paling cantik.
Tepat hari pertama memasuki musim semi, Naemi melahirkan anak pertama kami, bayi perempuan yang lucu dan imut keluar dari rahimnya. Bayi kami yang lucu itu kami beri nama Nam Han Na. panggilan cantiknya Nanna.
Sekarang, Umur Nanna 3 tahun lebih 5 bulan, tingkahnya sama gilanya dengan Naemi, tapi anakku itu seperti malaikat kecil, setiap hari ia menyanyi untuk kami, walaupun kami tak pernah tahu apa yang dia dendangkan.
Seperti hari ini, aku dan Nanna bermain bersama di rumah, sedangkan Naemi sedang pergi ke galeri untuk menjual semua lukisannya. Aku? Tentu saja aku bekerja, aku bekerja setiap minggu untuk pemotretan dan hari-hari lainnya bila ada pemesanan pemotretan dari televise lokal.
“Apapapapaa… “ Nanna menarik celanaku, saat aku berupaya membuatkan dia susu.
“ye… nanna… nae gwiyeooon… wae geulaess-eoooo?”
“papapapa… Apppa… nan uyyyu.. uyyu.. sip-eun appa…” Dia meminta susu padaku, ahss, sama saja seperti ibunya, tidak mau menunggu lama
“Ye…. Nae gwiyeoooon chu chu…i jagi uyuneun” kataku sambil memberikannya susu dalam botol.
Naemi sudah tak mau memberikan asi pada Nanna, karena ia sudah besar, 3 tahun, Nanna harus belajar berpisah dengan ibunya, dan minum susu kaleng, kalau tetap menyusu dengan Naemi, Nanna akan menjadi anak yang tidak mandiri.
“Apppaa… eodi naeee eomeoni? Hum?” Tanya Nanna sambil tiduran di sofa, suaranya lucu kalau dia bertanya padaku.
“Emma? Dia sedang bekerja”
“Hmmm…. Apppa… naneun… naneun… salangheyoo appa…”
“eomma? Waeyoo?”
“hmmm eomma naeeeeeeeeeeeenun salaaaaaangheyoooo appa” katanya lagi dengan tingkah lucu, aku memeluknya. Dan mengingat lagi peristiwa saat bertemu dengan Naemi di kereta. Inilah hasilnya hahahahaha. Hasil cinta kami berdua.
Drrrrttt… drrrtt… pintu apartement terbuka dan Naemi datang
membawakan kami sekotak ayam goring dan belanjaan yang lainnya.
“Eoooooooooooomaaaaaaaa…” Nanna berlari mendekati Naemi, Istriku menggendong anakku sambil tersenyum padaku.
“Oppa… apakah aku bisa membuka maskerku?”
“Ahh…kenapa?” kataku, saat ini aku masih takut dengan wajahnya yang cantik.
“Aigooo Oppa, diluar panas sekali” katanya sambil membuka jaketnya dan menurunkan Nanna.
“Ohh… Arrasoo. Arrasoo.. lepaskan maskermu” kataku sambil berbalik.
“Nanna… Illi Hajja… Hajja…” kata Naemi sambil menyuruh Nanna duduk disebelahnya, aku melirik mereka, Naemi dan Nanna mulai menikmati ayam gorengnya.
“Oppa, ini untukmu” Kata Naemi sambil memberikanku ayam goreng. “Oppa, hari minggu besok, apa kau ada acara?”
“Anni…” kataku sambil memulai menggigit paha ayam.
“Ah… Jisung mengundang kita untuk pergi ke Pohang, dia akan membuka panti asuhan lagi dengan Max Kim, kita akan kesana?”
“Max kim? Pacarnya?”
“Haisss… kau pelupa sekali, saat Nanna umur 1 tahun kita menghadiri pernikahan Jisung kan? Aigoo, apa kau sudah tua?
Ah…. Benar kau sudah tua, rambut putihmu bertambah” Kata Naemi sambil mengacak-acak rambutku
“Aigoo.. lihatlah, bantu Nanna makan.. jangan merusak rambutku arra?”
“heemmm… jadi bagaimana? Kita akan ke Pohang besok minggu?”
“Okey… amu munje eobs-eum…” aku setuju dengan acara Naemi.
“Jinjja?” Tanya Naemi
“Ye….” Kataku sambil menghancurkan tulang ayam yang empuk dengan gigiku.
“Oppa… kita ke Pohang pakai kereta?”
“Andweeeee… kasihan Nanna kalau terkena polusi, kita naik pesawat saja arra?”
“oh Andwe…. Oppa pakai kereta saja, aku ingin nostalgia”
“Hmmm… okey… … amu munje eobs-eum…tapi ada syaratnya… aku tak mau menjaga Nanna kalau dia rewel” kataku.
Aku sangat terkejut tiba-tiba Nanna memukul pundakku dengan bukunya sambil berkata “ Appa… naaepeujii.. napeujjii…”
“Hahahahahaha….ye… appamu memang jahat, pukul dia”
Ya, begitulah keluarga kami, aku serasa disiksa oleh dua wanita di rumah ini. Tapi aku bahagia hahaha, karena mereka lah cintaku, Nae Salang. Kami putuskan untuk bernostalgia pergi ke Pohang menggunakan kereta. Naemi, Nanna, Ayo kita berlibur bersama.
To Be Continue
Bahasa korea hari ini, tolong dicatat :
nae gwiyeooon = Cantikku / Imutku
wae geulaess-eoooo? = Ada apa?
Napeujjii = Jelek
amu munje eobs-eum = No problem / Tidak masalah
Illi Hajja = Cepat kesini / Ayo kesini
eodi naeee eomeoni? = Dimanakah Ibuku? Mana ibuku?