"Tolong sebelum membaca klik BAGIKAN / SHARE ya..... please.... supaya Authornya seneng melanjutkan cerita ini kalau banyak yang baca hehehe"
Author : Ayuna Kusuma
Genre : Mystery, Romance, Action
Maincast :
Hyun Bin : Hyun
Taeyeon SNSD : Taeyeon
Jo Youngmin : Jo Youngmin
Jo Kwangmin : Jo Kwangmin
Siwan ZE:A : Jaehwan
Location : Seoul, Korea
29 April 2013 17:30 618-1 Ahyeon-dong, Mapo-gu, Seoul, Korea Selatan
Di ruangan rapat khusus, Hyun, Taeyeon dan Jaehwan masih sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Hyun terlihat duduk menghadap layar laptop miliknya, beberapa kali ia memasukkan data orang-orang yang menjadi korban ke satu sheet.
Nama, alamat, tanggal lahir, dan semua keterangan mengenai korban yang dibawa Taeyeon ia catat disana. Sedangkan Jaehwan, ia sibuk mengotak-atik video cctv dan video yang ia dapatkan pagi tadi. Rekaman pantulan kaca itupun ia jadikan foto dan ia sejajarkan dengan foto rekaman tadi pagi, beberapa kali ia bergidik ngeri.
“Ommo… ternyata mereka orang yang sama… Nuna… aku sudah membuat semua bukti untukmu, wah kau benar… kedua anak kembar itu memang pembunuhnya… wah… bagaimana kau bisa sehebat ini hahahaha” kata Jaehwan sambil menepuk punggung Taeyeon yang duduk disampingnya.
“hmmm….. printkan setiap foto satu lembar untukku…” Kata Taeyeon sambil mengetik sesuatu di laptopnya.
“Yeon… kau sedang apa?” Tanya Hyun sambil berjalan mendekati Taeyeon.
“hmmm…” gumam Taeyeon, ia terlalu sibuk untuk sekedar melayani pertanyaan Hyun yang sepele “Mwooo??? Kau membuat soal bahasa inggris sebanyak itu??? Aigoo… apakah itu untuk si kembar Jo?.. ommo… ommmo… lihat… wah… 200 soal??” Hyun tampak terkejut ketika melihat apa yang diketik Taeyeon selama di ruang rapat khusus.
“Haiss… jangan menggangguku, ini untuk semua muridku, ternyata mereka bodoh” kata Taeyeon sambil membuka tasnya lalu mengeluarkan lembaran kertas yang menumpuk, “Lihatlah… mereka semua suka mencontek, semua anak mendapatkan nilai 40” kata
Taeyeon sambil memberikan lembaran itu pada Hyun “Benar-benar kurang dari standart penilaian… aku merasa guru sebelumnya sama sekali tak mengajari mereka dengan baik” Lanjut Taeyeon sambil mengetik soal ke 201.
“Woooaah… bagaimana bisa murid Daedong sebodoh ini hahahaha” tawa Hyun sambil membuka setiap lembar soal, semua anak mendapatkan nilai 40 dari Taeyeon.
Jaehwan pun ikut melihat Taeyeon yang sibuk mengetik, “Mwooo.. Eonnie. Kau sudah menulis soal ke dua ratus lima.. hahaha… kau akan memberikan mereka berapa soal??” Tanya Jaehwan sambil memegang perutnya yang kram karena menahan tawa.
“Haissss… sudah kubilang jangan menggangguku… aku akan memberikan mereka 500 soal” kata Taeyeon terlihat sangat antusias dengan pekerjaannya malam itu.
“HAHAHAHAHAHAHAHA” Hyun dan Jaehwan hanya tertawa melihat tingkah Taeyeon.
“Hei… Yeon… berbaik hatilah sedikit pada mereka… kau guru baru disana… bagaimana kalau mereka berniat buruk padamu? Lalu merencanakan pembunuhan? Hmmm pikirkanlah… beberapa hari yang lalu ada guru yang ditemukan meninggal di kamar mandi, iyakan Jaehwan.. kau masih ingat kasus itu?” kata Hyun sambil membolak balik kertas yang ia bawa.
“Ye. Hyung… mengerikan, bagaimana bisa seorang murid membunuh gurunya sendiri” kata Jaehwan sambil mengerjakan mengedit foto.
“HYAAK!! Kalau mereka ingin membunuhku.. aku pasti tahu sebelumnya… aku ini seorang fortuneteller… jadi aku tahu apa yang akan terjadi” kata Taeyeon pada kedua pria yang ada di sampingnya.
“Wooh.. woooh.. hahahahaha baiklah… hei Yeon.. apakah kau tahu apakah Jo Twins akan bisa kita tangkap?” Tanya Hyun sambil menunggu jawaban dari Taeyeon.
“Hehehe… aku juga tak tahu kalau masalah itu” jawab Taeyeon sambil menahan malu.
“HAHAHAHAHAHAHA… Yeon… katanya kau punya kekuatan Fortuneteller.. kau harusnya juga tahu masalah itu… hahaha” kata Hyun mentertawakan Yeon.
Brak… kaleng soda yang kosong melayang mengenai kepala Hyun, Jaehwan yang duduk di samping Taeyeon menatap Hyun dengan sengit.
“Jangan mentertawakan Nuna.. biarkan dia bekerja… Hyung… sebaiknya kau mencari wanita lain saja untuk kau goda.. eoh… atau kita tak perlu bertukar pekerjaan eoh… kau kembali saja ke sekolah Daedong, dan bertemu dengan Sora. Kau goda saja wanita itu.. dia kan menyukaimu sesuai ceritamu… eoh…” kata Jaehwan
“MWOOOO!! Mwooo??? Apa tadi yang kau katakan?? Berani-beraninya kau hah!!” kata Hyun sambil menghajar bawahannya dengan pukulan yang tak menyakitkan.
“Aigoo!! Hyung… sudah!!...aku tak mau bertukar pekerjaan. Kau tetap mengajar saja…. Sora pasti kehilanganmu kalau kau tak masuk lagi HAHAHAHAHA” sindir Jaehwan, kali ini Taeyeon tertawa mendengar perkataan rekan kerjanya.
“Hahahahaha… sudah sudah… kita harus kembali bekerja… urggg… Hyun.. apakah kau merasa lapar?” Tanya Taeyeon
“Tidak.. aku sudah makan tadi..” kata Hyun kembali ke pekerjaannya semula.
“Hmmm Nuna… mau aku belikan makanan?” Tanya Jaehwan.
“Boleh… bisakah kau belikan aku Jjangmyeon?” kata Taeyeon sambil mengedipkan mata pada Jaehwan.
“Okey Nuna… aku akan kembali secepatnya” kata Jaehwan sambil memakai jaketnya yang tebal, lalu pergi keluar.
“Wooaah… apakah kau juga menyukai Jaehwan?” Tanya Hyun tertarik untuk menggoda rekan kerjanya lagi dan lagi.
“hmmm… dia pria yang tampan… tapi aku terlalu tua untuknya… heehehe…” kata Taeyeon sambil meneruskan pekerjaannya.
“Wah… berarti kau juga menyukainya… hihihihi” bisik Hyun.
“hmmmm… aku juga tak tahu heehehe” balas Taeyeon.
“Jaehwan sudah kuanggap sebagai adikku sendiri, jangan pernah kau kecewakan dia ya Yeon” kata Hyun.
Taeyeon hanya memandangi rekan kerjanya yang mulai sibuk sendiri menatap layar monitor. Lalu ia tersenyum sendiri, menikmati kebahagiaan malam ini. Dengan lembut ia sentuh bibirnya, wajahnya pun berubah seperti buah persik yang memerah.
***
29 April 2013 17:58 Jjangmyeon Stand 618-1 Ahyeon-dong, Mapo-gu, Seoul, Korea Selatan
“Hyung… tunggu aku di sana… aku akan segera kembali… hmmm.. aniya.. aku hanya ingin membeli jjangmyeon… ye…” Kwangmin menutup handphonenya lalu duduk di kursi yang disediakan
Jjangmyeon Stand, ia melihat ke sekeliling lalu menutup kepalanya dengan syal tebalnya berwarna merah.
“Hei.. kau mau pesan apa?” Tanya seorang pelayan Jjangmyeon stand.
“jjangmyeon, dua porsi, di kemas… jangan terlalu banyak garam” kata Kwangmin, ia menundukkan kepala setelah pelayan itu pergi melayani pesanannya.
Tak berapa lama, Jaehwan masuk ke dalam tenda Jjangmyeon stand, ia terlihat bahagia, sambil menggosok tangannya yang kedinginan, lalu meniupnya.
“Ahjussi… pesan dua jjangmyeon… hmm salah satunya tambahkan pasta yang pedas” kata Kwangmin, ia melihat ke sekeliling, semua tempat duduk sudah penuh. Hanya tempat duduk yang di depan Kwangmin yang masih kosong.
Jaehwan dengan tenang melangkah mendekati Kwangmin dan duduk didepannya.
“Hei.. aku duduk disini ya.. kau tak membawa teman kan?” Tanya Jaehwan sambil sibuk menggosok tangannya.
“Anni…” jawab Kwangmin, wajahnya tertutup syal merah tebal, hingga Jaehwan tak bisa mengenalinya.
“Apa kau memesan untuk dibawa pulang?” Tanya Jaehwan sambil memberikan Kwangmin sebuah senyuman.
“Humm” jawab Kwangmin
“Aku juga… haiss… aku sangat bahagia hari ini.. aku bisa mencium wanita yang kusukai.. hehehe huuufff” kata Jaehwan sambil meneruskan menghembuskan nafas dan tersenyum
“begitukah?” Kwangmin sepertinya tak tertarik dengan ceritanya.
Tapi Jaehwan yang murah senyum itu malah berbalik dan menatap Kwangmin. “Aku. Jaehwan… detektif baru kepolisian Seoul. Kalau kau?” kata Jaehwan sambil mengulurkan tangannya.
Kwangmin menyambut uluran tangan Jaehwan, dan mulai mengenalkan dirinya, matanya pun sudah menghipnotis Jaehwan.
“Aku… Kwangmin… Jaehwan-ssi… kumohon… setelah kau kembali ke kantormu.. hapuslah semua rekaman tentangku dan kakakku… arra… aku tak akan membunuhmu… arra” bisik Kwangmin. Jaehwan hanya terdiam seperti batu, mata mereka berdua pun saling menatap.
“Jaehwan-ssi.. aku tahu kau tak sengaja merekam kami… jadi aku tak akan membunuhmu hmm… tapi setelah kau kembali ke kantor… kumohon.. hapuslah semua rekaman tentang kami… hapus semuanya tanpa ada yang tahu kalau kau menghapusnya… Jaehwan-ssi… lupakan kau telah bertemu dengan Kwangmin.. ingatlah kau hanya bertemu dengan orang lain yang bernama Hyojin… okey… hmm” kata Kwangmin sambil membelai mata Jaehwan.
“Ohh… siapa namamu?” Tanya Jaehwan kembali tersenyum.
“Aku.. Hyojin” kata Kwangmin. Ia memberikan pelayan uang untuk jjangmyeon yang dibelinya, dan berdiri siap-siap meninggalkan korbannya.
“Bye bye Jaehwan-ssi… senang bertemu denganmu…” kata Kwangmin sembari keluar dari tenda. Jaehwan hanya tersenyum saja, ia memberikan uang kepada pelayan yang ada disampingnya. Lalu pergi kembali ke kantornya.
“hehehe… Nuna pasti suka jjangmyeon rasa pedas” gumam Jaehwan, ia kembali ke kantornya, memberikan senyuman pada siapa saja yang ia temui. Ketika masuk ke dalam ruang rapat khusus. Jaehwan memberikan jjangmyeon yang di belinya pada Taeyeon tanpa ada satu katapun yang ia ucapkan.
“Wooah… gomawoo.. Jaehwan…” kata Taeyeon.
“ye… hehehe” kata Jaehwan terlihat aneh, dia langsung duduk di kursi kerjanya, dan mulai menghapus semua data mengenai Jo Twins.
Taeyeon yang penasaran, mendekat untuk melihat apa yang dilakukan Jaehwan, ia sepertinya merasakan ada yang salah dengan rekan kerjanya itu. Betapa terkejutnya Taeyeon setelah melihat Jaehwan menghapus semua file yang diperlukan Taeyeon dan Hyun untuk investigasi selanjutnya. Taeyeon dengan sekuat tenaga langsung memeluk Jaehwan dan melarang tangan rekan kerjanya menghapus semua file yang diperlukannya. Ia menyeret Jaehwan menjauh dari meja kerja.
“HYUUUNN!!! TOLONG AKU KKAAJJJA!!!” Teriak Taeyeon sambil menahan tangan dan tubuh Jaehwan.
“Ada apa?” Tanya Hyun.
“KAJJA!!!!! JAEHWAN MENGHAPUS SEMUA DATA KITA!!!! KAJJA!!!” teriak Taeyeon, Hyun yang melihat keanehan itu langsung berlari dan melihat laptop Jaehwan.
“WOooh.. dia menghapus semua datanya” kata Hyun, ia pun berpaling dan menampar Jaehwan “HYAK!!! WAE HAH! Mengapa kau menghapusnya??” Hyun terlihat marah pada Jaehwan.
“Hyun… dia tak bersalah. Saat ini ia sedang dalam pengaruh hipnotis Jo twins. Tolong pegang dia” kata Taeyeon yang kualahan menghalangi tingkah Jaehwan.
“HAhAhAHA… aku akan menghapusnya… hahaha Taeyeon kau akan kubuat bahagia hahahaha” kata Jaehwan, Hyun memeluk tubuh Jaehwan dengan sekuat tenaga.
Taeyeon terlihat berlari keluar, lalu kembali membawa air mineral yang masih dalam kemasan, ia menyiram Jaehwan dengan air mineral yang ada ditangannya. Sontak tubuh Jaehwan menjadi lemas dalam pelukan Hyun.
“Dia pasti bertemu dengan Jo Twins di luar tadi… Hyun… aku sedang merasakan Jo Twins sedang menjadikan Jaehwan sebagai target mereka selanjutnya. Hyun… bagaimana ini??” kata Taeyeon sambil duduk di lantai.
“Air??...itu bisa menghilangkan hipnotis??” Tanya Hyun sambil merebahkan rekan kerjanya di meja rapat yang lebar.
“hum.. sifat air adalah netral, air bisa menyembuhkan segala penyakit bahkan sihir… Hyun… kita harus melindungi Jaehwan… aku tak mau ia terluka… aku tak ingin kita semua terluka Hyun” Taeyeon merapatkan kakinya dan mulai menangis sendiri. “Aku tahu… Jo twins… mereka akan melakukan apapun untuk menghalangi kita… mereka akan melakukan apapun, kalau aku tak membunuh mereka… mereka akan membunuh kita semua… Hyun… bagaimana ini” Tanya Taeyeon di sela tangisannya.
Hyun duduk di depannya, ia memeluk Taeyeon yang sedang shock dengan kejadian saat itu “Yeon… aku tahu… kita pasti bisa menyelesaikan masalah ini, aku dan Jaehwan akan baik-baik saja… kami akan berusaha untuk lebih berhati-hati… tenangkan dirimu… okey…” Hyun pun berpindah posisi. Ia mengambil rokok yang ada di kantong nya. Menyalakan dan menghisapnya.
“Yeon… kita sudah tak punya data lagi.. bagaimana ini? Apakah kita akan membunuh anak itu secara langsung saja? Aku mulai percaya mereka lah pembunuhnya…” ujar Hyun
“tenang saja… aku masih punya data mereka di laptopku dan flashdisc…mereka tak akan bisa melawanku… karena takdir mereka ada ditanganku” kata Taeyeon “Hyun… untuk sementara.. bawa Jaehwan ke apartmentku.. ayahku akan melindunginya”
***
29 April 2013 18:40 371 Seoul Word Cup Stadium 240, Woldeukeom-ro, Mapo-gu
“Hyung~~~~~!! Heehehehe… kau sudah lama menungguku???” Kwangmin berlari mendekati Youngmin yang terduduk di bangku penonton, Youngmin terlihat menundukkan kepalanya.
“Hyung… ada apa?” Tanya Kwangmin.
“Mianhada… aku tak bisa masuk kedalam daftar championship… aku ditolak… tempatku digantikan oleh Song-ah… maafkan aku Kwangmin… aku tak bisa mengumpulkan uang untuk perbaikan rumah kita” kata Youngmin sambil menyeka air matanya.
“Hyung… jangan terlalu di pikirkan… aku akan membuat kau mendapatkan tempatmu… kau akan ikut dalam daftar championship… aku yakin… kita harus membunuh Song Ah… hmmm tenanglah… kita akan bisa membunuhnya…” kata Kwangmin sambil mengambil kepala Youngmin, lalu menyuruh kakaknya menyandarkan kepalanya di pundaknya.
“Hmmm… aku tahu… semua akan baik-baik saja… terima kasih Kwang… kau tadi dari mana? Lama sekali datangnya” Tanya Youngmin mulai bisa mengontrol dirinya.
“Aku??... hmmm hanya bertemu dengan seseorang…” kata Kwangmin “Kak.. kau mau jjangmyeon? Masih hangat… mau makan bersamaku?” Tanya Kwangmin sambil menyodorkan Jjangmyeon ke tangan Youngmin.
“hmm. Tentu saja mau…” jawab Youngmin, ia kembali duduk tegap, dan membuka jjangmyeon yang dibelikan adiknya.
“Hyung… jangan pernah bersedih… karena kita akan mendapatkan semuanya dengan kekuatan yang kita miliki… dan wanita itu… tak akan bisa menangkap kita” Kata Kwangmin sambil menatap Youngmin yang mulai memakan Jjangmyeonnya dengan lahap.
To be continue