Fanfiction : RUN!! - Part 1


Fanfiction : RUN!! Part 1

"Sebelum/Sesudah membaca Fanfiction ini, budayakan share, Like, dan komentar. Terima kasih atas dukungannya"

Author : Ayuna Kusuma

Maincast :
song ah ri (Ulzzang) : Song Ah
Baek Jae Ah(Ulzzang) : Jae Ah
Park Ji Ho (Ulzzang) : Ji Ho
Na Hyun Chul (Ulzzang) : Hyun
Park Hyung Seok (Ulzzang) : Hyung Seok
Wong Jong Jin (Ulzzang) : Jong

Genre : Mystery, Friendship

Lokasi : Incheon, Tokyo, Aokigahara

***

Bandara Incheon seperti biasa dipenuhi banyak orang yang ingin menjelajah ke berbagai tempat baru, untuk mencari pengalaman hidup. Diantara beberapa calon penumpang, terlihat sekelompok remaja yang sedang berdebat seru di ruang tunggu.

“Jae Ah… kau ingin kemana? Gunung Fuji atau Cuma Aokigahara…” Tanya seorang pria tampan yang duduk di sampingnya.

“Kau Tanya padaku Hyun?? Terserah kalian saja… aku sama sekali tak tahu mengenai tempat di jepang… asalkan kalian bawa aku ke pasar lokal disana aku sudah senang hehehe” kata gadis bernama Jae Ah

“Aih…!!” seorang pria yang lainnya mendorong kepala Jae Ah “Kau ini!! Jangan habiskan semua uangmu… Arra!!” lanjut pria itu sambil menggeser posisi duduk Jae Ah dan Hyun.

“Aaaa… Oppa!!... adikmu ini… akan selalu tahu diri.. kapan harus menghabiskan uang, dan kapan harus menyimpan uang”

“Aih… tapi kau tak tahu bagaimana menghasilkan uang” sekali lagi pria itu mendorong kepala adiknya.

“Hehehehe… Jong.. kupikir… sebaiknya kita ke Aokigahara saja, Gunung Fuji terlalu jauh dan perjalanannya pasti melelahkan, sedangkan jadwal kita hanya tiga hari di Jepang” Seorang pria lainnya mencoba unjuk bicara.

“Baiklah… Ji Ho, kau ingin ke Aokigahara, kucatat sekarang… jangan berubah pikiran lagi, Arraseo??” kata pria bernama Jong sambil menuliskan sesuatu di tabletnya. “Kalau kau Hyun, kau ingin kemana?”

“ahmm…. Sebenarnya Aokigahara… cukup mengerikan bagiku, kalian tahu…?? Disana banyak orang jepang yang bunuh diri!!! Apakah kalian akan berlibur dengan arwah?? Eoh?? Bagaimana kalau kita terpengaruh untuk bunuh diri disana??”

“HYAAAAAAK!!! Jangan menakutiku!!” Bentak Jae Ah sambil memukul wajah Hyun dengan tasnya.

“Hehehehee… Hyung… adikmu saja sudah takut. Apalagi aku… Aku pilih Gunung Fuji” kata Hyun tanpa keraguan.

“Ok Cool.. Gunung Fuji satu orang. Aokigahara Satu orang… Jae Ah… kau ikut denganku Arra… Aku pilih Aokigahara hahahaha” Jong menahan senyumnya sambil menulis lagi di tabletnya, ia seakan tahu kalau adiknya akan memukulnya dengan tas.

“AIGOOO!!!” Dugaannya ternyata salah, Jae Ah bukannya memukul tapi mencubit perut kakaknya yang sedikit buncit.

“Oppa!! Aku tak mau!! Aku ingin ke Tokyo saja…” kata Jae Ah sambil merebut tablet milik kakaknya. “Ganti Tokyooo Ya….. Oppa…… Ganti sekarang…….”

“AIH!!! BABOYA!! Aokigahara atau Gunung Fuji… itu di TOKYO..!!” bentak Jong sambil mengelak.

“Oh… benarkah??...hehe… Mianhae..” Jae Ah terlihat malu, wajahnya yang cerah kini memerah. Ji Ho pria yang ada di depannya menarik Jae Ah. Ia menyuruh gadis itu duduk di sampingnya.

“Jae Ah… duduk disini saja… aku tak akan melukaimu seperti kakakmu yang selalu memukul kepalamu… aigoo… kasihan sekali kau punya kakak seperti dia” gumam Ji Ho sambil membelai rambut Jae Ah.

“hehehe okey… Oppa…” kata Jae Ah sambil memeluk Ji Ho.

“Okey… Aokigahara tiga orang, Gunung Fuji satu orang hahahaha… kau kalah Hyun… baiklah kita tunggu Hyung seok dan Song Ah, Ji Ho kau sudah menghubungi mereka? Mengapa sampai sekarang belum datang?”

“Uhmm.. sudah… mereka bilang mau mengambil kue beras di Kangnam sebentar…” kata Ji Ho.

“Ya… kue beras??? Aigooo… kita ke jepang membawa kue beras? Hahahaha” Jong tertawa mengejek, diantara dua temannya dan adiknya.

“Ada apa? Kau cemburu Oppa?? Hahaha… terlihat jelas dimatamu kau cemburu dengan Oppa Hyungseok kan? Aih… Eonnie Song ah memang pintar, ia memilih pria yang lebih tampan darimu hahahahaha” ejek Jae Ah.

“tenangkan dirimu Hyung hahaha” kata Hyun sambil membelai dada Jong yang naik turun, ia hampir saja memukul adiknya dengan mantelnya yang selalu ia pegang sedari tadi.

“Jae Ah… aku yakin… Hyung akan mendapatkan gadis jepang yang lebih cantik dari Song Ah” kata Ji Ho seakan menenangkan hati Jong.

“Hehehehe… kalian ini adik kakak, tapi seperti musuh saja… Hyung..kau sudah punya peta Aokigahara?” Tanya Hyun sambil membuka notebooknya.

“Belum… kau sudah punya Hyun?” Tanya Jong yang sudah melupakan ejekan adiknya.

“Sudah… sekarang ku kirim ke emailmu… kata pemandu wisata online, setiap orang yang ingin bunuh diri di Aokigahara, mereka akan mengulurkan tali panjang, kata mereka tali itu untuk petunjuk jalan, kalau orang yang ingin bunuh diri tadi mengurungkan niatnya, mereka akan kembali dengan menggunakan petunjuk tali, tapi ada beberapa komentar yang mengatakan kalau hantu di AOKIGAHARA sering sekali merubah posisi TALI!!! HYUUUUUUNG!!! Aku tak ingin kesana Hyung…. Bagaimana kalau hantu-hantu disana menyesatkan kita?? Eoh?? Aku tak mau mati muda Hyung….” Hyun masih merengek di sebelah Jong.

“Aku juga pernah dengar kalau siapapun yang datang ke Aokigahara akan merasakan hal yang berbeda, yang sebelumnya mereka tidak ingin bunuh diri, setelah masuk kesana, mereka akan dihantui perasaan bersalah dan ingin bunuh diri… Jong… apa ini liburan yang cocok untuk kita semua? Lebih baik pilih paket wisata yang lain saja… Ke Osaka mungkin?” kata Ji Ho sambil terus memantau informasi di handphonenya. Jae Ah yang memeluknya sedari tadi, ikut membaca informasi yang didapatkan Ji Ho.

“KYAAAA!!! Ada tengkorak dan bangkai disana!!!” Jae Ah memeluk kekasihnya lebih erat dari sebelumnya dan menenggelamkan wajahnya dalam pelukan.

“Ehemm…… biarkan aku bicara… kita sudah pernah keliling dunia, hanya tempat hiburan yang kita datangi… apa kalian tak bosan? Euhmm? Euhmm? Kalau kita pergi ke Jepang untuk mendatangi cafĂ©, restoran, kuil, dan lain sebagainya… sepertinya tak ada yang istimewa… Aokigahara… punya banyak misteri didalamnya, banyak sejarah kelam atau bahkan sejarah yang membuat kita bisa lebih mencintai hidup… Hyun… kau pria penakut, itu yang kutahu selama ini…Aokigahara bisa membuatmu berubah menjadi pria pemberani… Kalau kau selamanya menjadi penakut… gadis mana yang mau menjadi kekasihmu eoh??” kata Jong panjang lebar.

“Ya… aku tahu Hyung… aku tahu aku penakut…. Tapi Aokigahara bukan tempat yang tepat untuk melatih menjadi pemberani… Hyung pikirkanlah sekali lagi… Aokigahara punya aura negative yang sangaaaat banyak… apa kau yakin kita akan selamat disana?”

“HUH… kau memikirkan keselamatan?? Arra… Arraseoo… kita akan akan membawa 6 tali… selama disana, kita harus menjulurkan tali bersama-sama… kita lihat saja… apakah benar memang ada hantu yang sering menjebak pengunjung disana? Tenanglah Hyun… aku pastikan kau selamat…!!”

“Apa yang membuatmu yakin kita aman selama di Aokigahara?” Tanya seorang pria yang berdiri di belakang Jong sambil menggandeng gadis cantik di sampingnya.

“AHHHHH!!! EONNIE!!” Jae Ah melepaskan pelukannya, ia berlari menghampiri gadis berambut panjang yang berdiri di belakang kakaknya.. “EONNIE!!!! Kenapa baru sekarang muncul eoh? Kata Jiho… kau membeli kue beras? Benarkah?”

“Hummm… aku membawakan kalian semua kue beras, kimbab, kimchi, dan lainnya… aku yakin kalian tidak akan tahan dengan makanan Jepang hehehe” kata gadis cantik itu sambil meletakkan kedua kopernya dilantai.

“OOH!! EOnnie… kau memang perhatian hehehe ah… kajja… duduk denganku… ahh… Eonnie… kau pilih yang mana? Gunung Fuji atau Aokigahara? Euh?” Jae Ah menyeret satu koper miliknya dan duduk diatasnya, ia menatap dengan penuh kekaguman gadis cantik yang notabene mantan kekasih kakaknya itu.

“Oh… kenapa Song Ah saja yang disambut? Tak ada sambutan untukku?” Tanya seorang pria yang masih berdiri di belakang Jong.
Jong pun berdiri dan berbalik lalu mengulurkan tangannya “Selamat datang Seok di tur Aokigahara…” pria yang ternyata bernama Seok menyambut niat baik Jong, mereka saling berjabat tangan, tak terasa tangan Jong yang kekar meremas tangan Seok hingga wajah pria itu memperlihatkan ia sedang kesakitan.

“Oh…! Apa sudah ditetapkan kita akan ke Aokigahara?” kata Seok sambil berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Jong.

“Ya… sudah… apa kau takut?” Tanya Jong sepertinya menantang.

“Anni… bagaimana dengan dirimu… apa kau takut?” Seok berbalik menantang.

“Andwae… tak ada satupun yang membuatku takut” Jong pun melepaskan cengkraman, ia kembali duduk di tempat semula.

“Buktikan kalau kau tak takut apapun… kita menginap di Aokigahara selama 1 malam… bagaimana?” tantang Seok sekali lagi.

“Baiklah… aku tambah jadi dua malam… hum… bagaimana yang lainnya?” Tanya Jong.

“YAAAAA!!! Kalian ini… mendengar kita akan ke aokigahara saja tubuhku sudah merinding bagaimana kalau 2 malam!!”

“ HAHAHAHAHAHAHA…………” Ketakutan Hyun berhasil membuat semua temannya tertawa lepas.

“Baiklah… kita lihat saja nanti… apakah mereka berdua tahan di dalam hutan bunuh diri selama 1 hari… kalau tahan… kita tinggalkan saja mereka berdua… ide yang bagus kan Oppa?” Usul Jae Ah sambil mengedipkan mata ke arah Ji Ho.

“Ya…. Ide yang bagus… biarkan mereka bermesraan di Aokigahara… kita berempat ke lokasi yang lebih menyenangkan” kata Ji Ho membalas kedipan mata kekasihnya.

“Wooahahahaha… sebenarnya aku ingin sekali ke tempat Geisha… mungkin saja ada satu Geisha yang tertarik denganku” sela Hyun.

“Ya… aku yakin ada satu Geisha yang tertarik denganmu Hyun… Geisha yang sudah bunuh diri di Aokigahara hahahaha” ejekan Seok, kembali membuat semua temannya tertawa. Jong yang sedari tadi bersikap penuh emosi akhirnya bisa ikut tertawa.
“Oh!! Lihatlah… mereka sudah membuka pintu pesawatnya… Kajja kita berangkat sekarang… Jae Ah… berikan Kopermu…” kata Ji Ho sambil berkemas.

“Oppa… kita duduk berdua kan? Hehehe” Tanya Jae Ah sambil memberikan kopernya pada Ji Ho.

“Ye…” jawab Ji Ho sambil membawakan milik kekasihnya.

“Baiklah… Kita akan ke Aokigahara… Teman-teman… mari kita nikmati perjalanan ini!!!” teriak Jong yang terpilih jadi ketua rombongan.

“YEEEEEEE!!!” teriak semua rombongan sambil berjalan menuju antrian masuk ke dalam pesawat.
Tinggallah dua pria yang tadi terlibat sedikit konflik.

“Jong… apa yang kau tunggu? Ayo kita berangkat” kata Seok mencoba bersikap baik dengan pria yang dulu pernah menjadi kekasih Song Ah.

“Aku menunggumu… Seok… apa kau yakin kau bisa membahagiakan Song Ah? Kulihat ia begitu tertekan bila di dekatmu”

“Huh… jadi sedari tadi… kau membahas mengenai Song Ah… Jong… kalian sudah lama berpisah, dan ketika berpisah, bukan Song Ah yang meninggalkanmu. Tapi kau yang meninggalkan dia demi kehidupan karirmu… Jadi kumohon… jangan pernah urusi kebahagiaan wanita yang pernah kau kecewakan dulu…” balas Seok sambil senyum mengejek.

“Aku akan mengawasimu…. Jaga Song Ah… jangan pernah kecewakan ia seperti aku mengecewakannya… ARRA!! Ingat… aku mengawasimu…” ancam Jong sambil mendahului Seok.

“Huh dasar…. Pria aneh, tak bisakah ia melupakan Song Ah?” gumam Seok.

Brakkk!!

Seok terjatuh ke depan, seorang pria mendorongnya begitu keras dari belakang, hingga tas yang dibawa Seok berjatuhan.

“HEI!!! BRENGSEK!!! APA KAU TAK PUNYA MATA!! HAH!! Aigooo… makananku…” Melihat kekasihnya sedang kesulitan, Song Ah keluar dari antrian, ia berlari menghampiri Seok yang sibuk merapikan bungkusan Kimbab yang berceceran dilantai.

“Mana aku saja yang merapikan… Oppa… kau yakin kita akan baik-baik saja di Aokigahara? Aku punya firasat buruk…”

“Oh… firasat buruk?”

“Humm… tadi malam aku bermimpi kita semua berada di Aokigahara dan tak bisa kembali… Oppa… aku takut sekali… bagaimana kalau kita kembali saja…”

“Ya…. Song Ah… kau mau membuatku kalah di depan Jong?? Andwae… aku tak akan kembali… lihat saja… aku akan mengalahkannya… Tenanglah… tak ada hal buruk yang terjadi kalau ada aku disisimu” kata Seok sambil menggenggam tangan Song Ah.

“Arraseo… Oppa… aku akan mencoba tak memikirkan hal itu lagi… gomawoyo…” kata Song Ah sambil mencium tangan kekasihnya.

Perjalanan sudah dimulai, rombongan Jong akan berangkat dari Incheon ke Tokyo, mereka akan tiba di bandara Tokyo dan transit ke hotel, beristirahat beberapa jam disana, lalu mulai perjalanan ke Aokigahara tanpa jasa travel. Apa selanjutnya yang akan terjadi pada mereka?

To Be Continue.

Have a nice day... see you again at 4 Agustus 2013

 
Layanan untuk Anda: x Cerita dari Kusuma | - | dari - | Lihat dalam Versi Seluler