Sebuah kematian
Ia datang bersama keterpaksaan
Bila mereka mati, mereka terpaksa meninggalkan semuanya
Meninggalkan yang mereka cintai
Meninggalkan yang mereka ingini
Meninggalkan apapun yang menjadi hasrat
Lalu muncullah dia
Sosok yang menurut mereka gagah dan memiliki kekuatan
Ia berkata
“Aku memiliki keduanya”
“Kebahagiaan di Dunia dan akhirat”.
Dengan senyum yang penuh rahasia
“Aku memiliki keduanya kebahagiaan dan ketentraman”
Lalu semua yang dihadang kematian
Berkata dengan penuh harap
“Siapakah kau? Lalu apakah kau bisa memberi kami keduanya?”
Dan terdengarlah tawa sosok gagah itu.
Dan dia membalik balik batu ditangannya dengan sangat misterius
“Aku bisa memberikannya untuk kalian. Namun… kalian harus menjadi budakku seumur hidup”
Merasa terkejut, mereka yang dihadang kematian menganga dan hanya melihat betapa orang itu akan sangat memanfaatkan diri mereka dan berbuat aniaya.
“Tak perlu khawatir… kalau kalian menjadi budakku, kalian tidak akan aku pekerjakan”
Merasa sedikit lega, mereka yang dihadang kematian sedikit tersenyum.
“Namun.. kalian harus hidup demi harta, wanita, dan cintailah dunia, bila di akhirat kelak, kalian harus tetap mencintai dunia, harta dan wanita”
Merasa sangat bahagia karena mendengar syarat yang diberikan adalah kesukaan mereka. Tak diragukan lagi merekapun segera bersuka cita.
“Kami mau menjadi budakmu~~!! Kapan kau akan memberi kami keduanya? Dunia dan Akhirat dengan Cuma-Cuma?”
Tawa pria itu semakin menggema, dan menggelegar.
“Baiklah…. Baiklah….. namun kalian akan menjadi budakku sampai diakhirat kelak”
Mata mereka berbinar-binar dan serentak berkata.
“Kami senang bila menjadi budakmu”
Lalu pria itu berkata “Kalian sudah mendapatkannya” dan menghilang dari hadapan mereka.
Sang kematian mengulur waktunya, agar semua orang itu kembali sadar bahwa mereka sudah tertipu, dan kembali kepada kesucian diri.
Namun sudah sangatlah terlambat.
Waktu yang diberikan oleh Sang kematian, mereka gunakan untuk meraih harta, menikmati dunia dan merasakan kehangatan semua wanita.
Lalu Sang Kematian merasa waktunya sangat tidak dihargai.
Dan ia menghampiri setiap rumah orang-orang dunia itu.
Dibawa nya jiwa mereka.
Namun semuanya berontak dan berkata
“Hei…. Apa yang kau lakukan? Aku sudah menjadi budak DIA, aku tak bisa mati, jadi kau tak punya hak untuk membawaku”
Sang kematian dengan wajah yang marah membara berkata
“Kalian ini terlalu BODOH~!!! Kalian sudah ditipu oleh Iblis itu. YA~~~! Benar kalian telah menjadi budaknya. Dan nanti diakhirat kalian akan bersama Iblis itu di Neraka”
Sangat terkejut, beberapa dari orang dunia itu menangis tersedu-sedu
“Wahai… kematian…. Apakah tidak ada kesempatan kami untuk bertaubat?”
Sang kematian merubah tatapannya dengan tatapan kesedihan.
“Maafkan aku… kalian sudah aku beri kesempatan itu. Namun kalian terlalu bahagia menjadi budak Iblis itu. Sekarang mari kita ke Alam Kubur. Kalian akan disiksa disana…. Siapkan diri kalian”
Lalu teriakan-teriakan yang kencang dan menyayat hati itu menggema dari sudut bumi. Manusia lainnya tak mendengar teriakan pilu itu. Iblis pun akan menggoda manusia saat ia diambang kematian.
Oleh Ayuna Kusuma