Fanfiction: Yesterday Part 1 Heart break – Ep 2
Author : - Kusuma
Maincast :
Lee Hi : Lee
Sandara Park : Sandy
G Dragon : Ji Young
Suho EXO K : Joon Myun
Madam Cho : Choo So Young
Genre : Parody, Sadly, Romance
Location : Little Italy - NYC
“andweeeeeeee….” Semua orang melihatku, Termasuk Joon, semoga saja ia tak mengenaliku.
“Ada apa Lee?” Tanya Madam Cho,
“Ah…aku lupa mematikan kran kamar mandi.. sebentar” kataku, sambil meninggalkan mereka. Aku berada di balik dinding yang membelah lorong dengan ruang tamu, aku bisa mendengarkan mereka dari sini.
“Haiiss.. dasar… Ah… Ji Young, JoonMyun, silahkan istirahat dulu, kau pasti lelah”
“Yes thank you” kata salah satu dari mereka, aku tahu itu bukan suara Joon.
“Where are you come form?” Tanya Sandy.
“I’m from Chicago.. and Joon from Seoul”
“Ah… ye… I’m Sandy from here” mendengar perkenalan Sandy yang konyol aku ingin sekali tertawa, tapi tidak, mereka akan tahu aku sedang menguping.
“Ayo kita bantu kau mengangkat barang-barangmu.”kata Madam Cho
“Tidak perlu, kami hanya membawa baju saja, Madam, aku akan membayar sewa 6 bulannya nanti setelah kami sudah tinggal disini selama 6 bulan, okey? Aku tidak ingin membayar sewa setahun di depan, karena mungkin saja kami akan pindah lagi”
“Oh… tidak apa… yang terpenting kau sudah membayar uang 6 bulan pertama hehehehe. Mana… Lee. Sandy panggil dia..” Madam Cho berbicara, dengan cepat Sandy menemukanku sedang duduk dilantai sambil mendengarkan mereka.
“SSSttt… apa yang kau lakukan disini” bisik Sandy dibelakangku.
“Dia JoonMyun… dia pria itu”
“Ommo… benarkah?... dia terlihat baik orangnya…”
“Aigoo… hidupku tidak akan nyaman lagi kalau ada dia…”
“Okey…nanti kita bicarakan, sekarang keluar dari sini, sapa mereka, bersikaplah seperti biasa, seperti kau bukan Lee.” Benar.. Saran Sandy ada benarnya juga. Kurapikan rambutku, dan kupakai lagi kacamata hitam. Sandy mendorongku ke tengah-tengah ruangan.
“Kemana saja kau hmm? Sini… Sandy, berdiri di samping Lee…”
“Ye….. Eomma…” kata Sandy bersemangat
“Jadi… perkenalkan, yang disampingku ini adalah Lee.. dia karyawanku yang tinggal dirumah ini juga, dia juga teman anakku Sandy, disebelah Lee adalah Sandy anakku yang cantik satu-satunya… hehehe…. Kami cantik kan…”
“Y…yes Madam” kata pria yang duduk disamping JoonMyun.
“Dan Lee… Sandy… kenalkan mereka berdua adalah pria korea yang sudah kubicarakan kemarin, mereka akan menyewa lantai dua selama 6 bulan. Hmmhehehe.. yang berwajah cubbi cubbi cute ini adalah Ji Young, dia anak dari teman lamaku, benar kan Young?” Tanya madam, Pria yang bernama Young wajahnya berubah menjadi memerah.
“Yes Madam, Nice to know you. I’m Ji Young, and He is my friend from Korea, Joon Myun”
“Annyeonghaseyo…” Suara Joon masih sama seperti dulu, penuh karisma dan membuatku merinding.
“Ah…….. kau tampan sekali Young… huhuhuhummm” Tiba-tiba Sandy berteriak disebelahku, teriakannya mampu menghancurkan gendang telingaku yang sensitive.
“OKEY~~~~!! Mari kita memasak lady… “
“Arraseo… Eomma” Sandy kembali melukai gendang telingaku
Ah… mengapa hari ini hari minggu, aku jadi harus dirumah setiap hari, aku ingin saja keluar dari sini. Ke museum menjadi pekerja lepas, ke peternakan di luar kota milik keluarga Will tetangga kami, kemana saja, asal tidak disini, aku takut bila berhadapan dengan pria bernama Joon yang sekarang menatapku dengan teliti.
Akupun melihatnya, dia lebih tampil sebagai pria cool dengan gaya seperti itu.
“Lee… kau kah itu?” Joon mengagetkanku, membuyarkan semua lamunanku, akupun tersadar, hanya ada aku yang berdiri ditengah ruangan dan Joon yang duduk didepanku masih memandangiku lekat-lekat.
“Hoh??” tanyaku kebingungan
“hehehe…” Joon tersenyum, lesung pipinya terlihat sangat tampan, lalu rekaman mengenai senyumannya yang selalu menghiasi hidupku 5 tahun yang lalu menghantui pikiranku saat ini juga.
“hmm?” tanyaku lagi sambil membenarkan letak kacamataku yang meluncur kebawah hidungku.
“Kau Lee.. kan?”
“Anni…. Ah.. Namaku memang Lee.” Kataku sambil menenangkan diriku, aku melihat Madam Cho dan Sandy ada di dapur, Ji Young sedang mengangkat kopernya ke lantai atas.
“Nae… Dalkong… hmm kau Lee Nae Dalkong kan?” Tanya Joon, aigoo.. mengapa ia mengingatku padahal aku sudah memakai kacamata.
“Mwo…” kataku, aku menggenggam tanganku sendiri, agar tak terlihat bergetar.
“Nae Dalkong… Lee.. kau lupa denganku? Your Alkong? Hmm” Joon mendekatiku, muka kami saling bertemu, dia pasti melihat dengan jelas wajahku yang penuh keringat, lalu dengan lancangnya dia melepas kacamataku, aku tak bisa apa-apa, tubuhku kaku seketika.
“Benar… Kau… Nae Dalkong… Lee.. Apakah kau lupa denganku?” Tanya Joon lagi membuatku terpojok
“SANDYYYYYYYYYYYYY~~~~~~~~!!!” aku berteriak dengan semua tenaga, didepan wajah Joon.
“Aigoo…” kata Joon sambil membersihkan mukanya dari ludahku. Hah. Terima itu.
“YEEEEEEEEEE~~~~~!!” Sandy pun datang melihat kami berdua saling bertatap muka dengan posisi yang aneh.
“Tidak apa, teruskan saja memasaknya, jangan campuri urusan kami” kata Joon dengan suara penuh emosi pada Sandy, ia pun kembali ke dapur sambil menatapku dengan penuh penyesalah. ‘mianhae… aku tidak bisa membantumu’ kata Sandy tanpa suara.
Aku kembali menatap Joon, “aku tak ingat siapa kau, hmm, aku tak pernah kenal orang sepertimu” kataku sambil menyusul Sandy ke dapur. Tapi kurasakan tangan Joon yang kekar telah menahanku, ia mencengkramku dan membalikkan tubuhku dengan kasar.
“Lee.. aku tahu kau masih mengenalku, Aku Joon, apakah kau terlalu membenciku sehingga kau tak mau mengingatku”
“Lepaskan Joon…”
“hehhehehe… aku tak tahu kita bisa bertemu lagi seperti ini, tinggal di satu atap lagi, Lee.. apakah kau masih ingat selama 3 tahun kita pernah tinggal di satu apartemen? Apakah kau masih seperti dulu? Suka berpesta? Minum alcohol? Merokok? Apakah masih seperti itu”
“Bukan urusanmu” kataku sambil mencoba melepaskan cengkraman Joon.
“Lee… kau terlalu sempurna, jangan merusak hidupmu sendiri, aku terlalu sakit bila melihatmu merusak dirimu sendiri dengan alcohol dan rokok, juga lingkunganmu yang membuatmu rusak”
“Joon… Mr perfect… silahkan kau tinggal disini, sesukamu, tapi kalau kau mengurusi hidupku lagi, melarangku ini itu, akan kutendang kau dari sini ARRA??” bentakku.
Joon semakin menyakiti tanganku. “Lee… apa kau tak pernah tahu aku begitu mencintaimu lebih dari segalanya?”
“Kalau kau mencintaiku, kau takkan meninggalkanku dan meraih mimpimu sendiri, kau meninggalkanku dengan alasan kedewasaan, lalu kau tak pernah menghubungiku sama sekali, bukankah itu tingkah anak-anak??? Percuma kalau kau menyuruh orang lain untuk berubah menjadi lebih dewasa tapi kau tak pernah memperhatikan tingkahmu sendiri”
Kataku sambil melepaskan cengkraman tangan Joon. Ia tak pernah tahu aku sudah berhenti merokok dan konsumsi minuman alcohol tepat setelah ia memarahiku habis-habisan di apartemen kami. Aku sudah berusaha menyembuhkan kecanduan yang kualami, tapi ia tak terima dan tak mau tahu.
Joon 5 tahun yang lalu, hanya meninggalkanku tanpa mau tahu apa saja yang sudah kulakukan untuk memperbaiki hidupku dan ia tak peduli bagaimana caraku mencintainya.
“Joon… hehehey… apa yang kau lakukan disana? Tolong ambilkan koperku yang satunya” Teriak Ji Young dari lantai atas. Joon mengangkat semua barang-barangnya. Aku ingin membantunya tapi ia akan besar kepala kalau aku melakukan itu.
“Lee… kenyataannya aku masih mencintaimu, aku akan memperbaiki diriku dan mendapatkanmu kembali” kata Joon sambil berjalan menjauh dariku. Apa sebenarnya yang dia inginkan? Apakah ia selama ini mencariku? Atau ini hanya sebuah kebetulan?
Ketakutanku berangsur-angsur hilang. Ya.. tidak masalah kalau akhirnya Joon mengenaliku, aku tidak mau berurusan lagi dengannya, mulai sekarang aku akan menghindar setiap kali dia datang. Ya hanya itu cara yang tepat untukku saat ini. Aku tak mau lagi dikecewakan oleh pria setampan Joon.
“Lee.. apa yang terjadi tadi?” Tanya Sandy sambil memotong paprika
“Hidupku akan hancur kalau ia tinggal disini…”
“Kau terlalu membesarkan masalah Lee. Dia seperti pria baik-baik”
“Sssst… Sandy…. Kau harus tahu, dia tipe pria yang memberikan kebahagiaan, janji harapan, lalu saat kita wanita yang ia dekati sudah terlalu banyak berharap, ia akan menghilang, bagaimana kalau kau jadi aku hah? Kami berdua sempat akan menikah, pernikahan akan dilangsungkan 2 bulan lagi, tapi hanya karena alasan kedewasaan, dia meninggalkanku, bagaimana menurutmu haa…..” bisikku pada Sandy
“Ommo… jadi karena itu…”
“Dan tadi… dia mengatakan ia masih mencintaiku, aku tak bodoh Sandy… aku tak mau menjadi gadis bodoh kedua kalinya, aku tak akan membiarkan dia mengecewakan aku lagi… kau tahu… keluargaku sangat kecewa denganku juga dengannya… dia menghancurkan semua rencana hidupku”
“aa…aigoo…apakah dulu dia punya wanita lain? Mungkinkah dia meninggalkanmu karena wanita lain?”
“Sssstt,… dia akan mendengarmu, pelankan suaramu… aku juga tak mau tahu… hatiku sudah hancur karnanya”
“hmmm… kuatkan hatimu Lee…” Kata sandy, ia menguatkanku dengan pelukan.
“Aku… tak mau lagi kecewa Sandy… aku sangat takut dengan dia.. itulah mengapa sampai sekarang aku tak pernah berurusan dengan cinta… aku terlalu takut untuk memulainya, sekarang ada Joon disini, aku tahu pasti dia akan menyulitkanku”
“Lee… aku akan membantumu tenangkan hatimu ya… jangan menangis, Eomma akan marah padaku kalau kau menangis.. arra?”
“Humm… thanks Sandy..”
“Ah… mianhae.. merusak suasana. Lee, bisakah kau bantu aku menata bajuku? Aku harus menulis novelku, tidak ada waktu lagi, bisakah kau bantu aku sebentar saja?” Joon tepat berdiri dibelakang Sandy, dia membawa laptop berwarna ungu, wajahnya tampak baik dan seperti malaikat, tapi aku tahu hatinya busuk.
“Tidak bisa… Lee harus membantuku memasak” kata Sandy sambil memelukku. Ya Sandy selamatkan aku…
“AIGOO… Sandy… apa yang kau lakukan, lepaskan Lee, biarkan dia membantu Joon, arra..” Tiba-tiba Madam Cho datang sambil melepaskan pelukan Sandy
“EOMMA~~~~~!!” Sandy masih memelukku.
“Haissh… kau ini kekanakan sekali, kasihan Joon tidak ada yang membantu” Akhirnya pelukan Sandy pun terlepas, Madam Cho mendorongku, hampir saja aku terjatuh tepat mengenai dada Joon, tapi aku terlalu seimbang untuk melakukan kesalahan itu hahaha.
“Lee.. bantulah aku sebentar aarra? Nanti kau bisa kembali memasak Ayo…” Kata Joon sambil mecengkram tanganku lagi, ia menyeretku kelantai atas. Apa lagi yang akan Joon rencanakan…
AHHHHHHHHHHHHHHHH ANDWEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE
To be continue
Jangan lupa Like Share dan Komentar ya...........
Please.....untuk kelangsungan hidup penulis hahahahaha