Fanfiction: Yesterday Part 1 Heart break – Ep 4
Author : Ayuna Kusuma
Maincast :
Lee Hi : Lee
Sandara Park : Sandy
G Dragon : Ji Young
Suho EXO K : Joon Myun
Madam Cho : Choo So Young
Genre : Parody, Sadly, Romance
Location : Little Italy - NYC
“Lee…. Kau tak mau memberikanku kesempatan?”
“ANdwee”
“Padahal aku selalu memberikanmu kesempatan beribu-ribu kali, dan memaafkanmu kalau kau lupa agar menghindari minuman keras, aku hanya melakukan satu kesalahan saja, berilah aku satu kesempatan lagi… Lee…” Joon tak mau membuka kan pintu untukku, ia malah memohon dan memohon padaku, kira-kira 10 menit ia melakukan permohonan yang sama.
“Andwee andwee andwee andwee andwee andwee andwee andwee andwee andwee andwee. ANDWEE~!!!”
“Haiissh….. haiissh….” Kata Joon sambil mengacak-acak rambutnya, kalau seperti itu, aku hafal apalagi yang akan dia katakan. Dia akan mengatakan. Mianhae..
“Lee… Mianhae…”
“Hahahahahaha….” Sekali lagi aku tak bisa mengontrol tawaku, Joon yang sedari tadi serius dengan permohonannya sekarang ikut tertawa
“Hehehe… tawamu mengagetkanku saja… apa yang kau pikirkan?”
“Andwee… akan aku pikirkan, aku akan memaafkanmu atau tidak, sekarang buka pintunya… ppalli… aku sudah menahan buang air kecil dari tadi…”
“oh… oh… okey” Joon pun membukakan pintu kamarnya, tapi tangannya yang kekar itu menahanku keluar. “Apakah kau juga akan mempertimbangkan apakah bisa mencintaiku lagi atau tidak?” Tanya Joon
“hmmm… Mollayo…. Haiss.. awas” kataku sambil menyingkirkan tangan Joon.
Surat, apakah Joon jujur tidak mengetahui tentang hal itu, aku juga tidak mengetahuinya, atau itu hanya alat untuk mengelabuiku, ommo… hebat sekali Joon melakukan aktingnya tadi, ah… aku lupa dia salah satu penulis novel terkenal dari Korea, dia pasti tahu ribuan tak tik untuk menyentuh hati wanita. Huh. Aku tak pernah mau tertipu lagi Joon. Kau boleh saja berpura-pura bahagia didepanku, aku takkan pernah mau berurusan denganmu lagi.
Dibawah tangga Sandy menungguku, ia berjalan dari sisi tangga ke sisi yang lainnya.
“Ssst… sedang apa kau? Hehehe” sapaku
“Ssst…ikut aku sekarang” kata Sandy sambil menarik bajuku, ia membawaku ke kamarnya, “Aku mendengar Joon berteriak-teriak, kau juga berteriak, apakah dia menyiksamu? Atau kau menyiksanya?”
“Hahahaha… ommo… aku tak mungkin menyiksa pria se besar dia, aigoo… pria busuk itu hebat sekali, awalnya dia memasang tampang sedih padaku, lalu dia memberikan statement kalau dia meninggalkanku karena surat, dia bilang aku mengiriminya surat perpisahan lalu dia bertanyaku… Lee kau tidak mengirimiku suratkan? Berarti kita dipisahkan oleh seseorang, lalu dia menarikku dan melambungkanku seperti komedi putar, kau tahu sandy… dia juga mengatakan, Lee inikah jalan tuhan? Apakah kita disatukan oleh tuhan… lalu dia Tanya padaku, kau mau memaafkanku, kau mau menerima cintaku?? HAIIIIIIIIIIIISSSSh… geuneun geojismal jaeng-i HAHAHAHAHAHA” Sandy yang mendengar ceritaku hanya bisa membuka mulutnya lebar-lebar, seperti cicak yang bersiap-siap menyantap nyamuk.
“Ommo ommo.. ommo… pria itu hebat kalau bersandiwara hahahahaha”
“Hmmmm dia memang hebat kalau mengarang cerita, aku sudah mengenalnya selama 3 tahun, dan sekarang aku tak mau tertipu untuk kedua kali”
“hm… Aku mendukungmu hahahahaha”
“Ye… geugeos-eun haeya…Hahahahaha….” Kami pun tertawa berdua di kamar Sandy.
“Lee… aku ingin memberikan pelajaran berharga pada Joon, agar ia bisa mengontrol lidahnya”
“Ohh…?”
“Aku akan memberikannya pasta sambal yang paling pedas sedunia hahahaha”
“ooohhhahahahahaa aku setuju”
“Hum… ayo kita lakukan sekarang, ehh sebentar, kalau teman Joon, yang bernama Ji Young, apakah dia sama dengan Joon?”
“Mollayo… Sepertinya mereka baru bertemu, aku tak pernah mengenalnya sebelumnya”
“hmmm arrasoo…”
“huuuuu apakah kau menyukainya?” tanyaku, wajah Sandy pun berubah memerah,
“Sssst… dia sangat tampan hihihihi…. Aku ingin sekali dekat dengannya…tapi bagaimana? Baru kali ini aku bertemu pria korea seperti Ji Young hmmm?”
“Sahabatku… masih ada aku, aku akan membantumu… Arra?”
“Woooaah… hihihihihi ye ye ye… sekarang… saatnya memberi pelajaran pada Joon”
***
Untuk menyambut penghuni baru, Madam Cho sengaja memasak Bibimbap dengan 8 macam lauk, wah terlalu mewah, waktu menyambutku saja ia hanya memasak lasagna. Saat mendekati makan siang, Ji Young pulang ke rumah. Kata Madam, dia kekantor hanya mengambil beberapa berkas dan alat untuk aransemen lagu. Ah… lengkaplah sudah, pria di rumah ini sangat ahli masalah cinta, Joon ahli menulis cinta dan Young ahli menyanyikan lirik cinta.
Aku berharap Sandy tak pernah mengalami perjalanan seperti yang kualami. Sebelum mereka semua berkumpul aku dan Sandy mencampurkan bubuk cabai termahal dan terpedas sedunia. Di mangkuk milik Joon. Hahahaha, mungkin ini salah satu balas dendamku, Joon sudah menghancurkan hidupku, kalau aku menghancurkan lidahnya itu masih belum seberapa parah.
“Anak-anak… ayo berkumpul… Joon, Young… ayo turun, kita makan bersama” teriak Madam Cho.
Selang beberapa menit semuanya sudah duduk di tempat masing-masing.
“Lee, ayo mana Bibimbabnya? Sandy bantu dia” perintah Madam Cho
“Ye Eomma.”
Didapur kami berdua sulit untuk menahan tawa, hampir saja tertukar antara mangkuk madam Cho dengan milik Joo. Saat semua sudah tertata di meja, kami memulai menikmati Bibimbap terenak buatan Madam Cho, dan menunggu reaksi Joon.
“Woooah…I like bibimbap..” Young mencium aroma bibimbapnya.
“I cooking that bibimbap” serbu Sandy, sambil membubuhkan senyumannya yang manis untuk Young
“Oh really? I will eat this, I love it” kata Young sambil mengedipkan matanya pada Sandy.
“I love you too” Sandy membalasnya dengan wajah memerah, ah… Sandy mengapa kau terlalu polos hahahaha.
“Wait” kata Joon,
“What?” Tanya Young penasaran
“Do you like pork right?” Tanya Joon
“Yes, why?”
“In my bibimbap, I have much pork, and in your bibimbap have a lot chicken fillet, can we change?”
“Oh… really… thanks Joon” Mereka pun bertukar mangkuk.
“Aigoooooo… Joon, jangan menukar makananmu dengan makanan orang lain” kata Sandy, ia tak bisa menerima tindakan Joon kali ini.
“Kenapa? Young suka daging babi, dan aku suka ayam, aku memberinya banyak daging babi dan aku meminta daging ayam, adil kan? Ada masalah? Hum? Hum?” Tanya Joon.
“A… Anni…” kata Sandy, kuhentikan makanku, aku tak sanggup Young yang menerima racun cabai itu.
Saat Young mencampurkan bibimbapnya dan akan menyantapnya, Sandra memegang tangannya.
“Young… do you like pork right?, this my bibimbap… eat it okey”
“oooh??” Tanya Young kebingungan
“hmm… I love your bibimbab… h…mm.. so I want eat it” kata Sandy sambil melirikku,
“Oh….. thank you Sandy… you a sweet girl”
“T…thank you” Sandy pun melahap semua bibimbapnya dengan cepat. Akupun begitu, aku tak tega melihat wajah Sandy yang memerah karena menahan pedas.
Setelah satu mangkuk bibimbap habis, Sandy berlari ke dalam kamar mandi, aku menyusulnya.
“Aigooo,… kenapa kau makan semuanya hah?” tanyaku sambil memijat punggung Sandy, ia ingin memuntahkan semua bibimbap yang masuk ke lambungnya.
“Lee…. Tenggorokanku terbakar… aigooooooo… hueek… hueek…Leee… pria itu memang sadis… hueeek… hueeek… apakah dia tahu tentang rencana kita??” kata Sandy sambil memuntahkan bibimbap terpedasnya.
“Miannata Sandy… dia sepertinya tahu semua tentang rencana kita… bersihkan mulutmu pakai ini… ah minum dulu air ini ppalli.. pallli” kataku
Sandy meminum air fress dengan tegukan super cepat, lalu ia mengeluarkan lagi air yang ia minum
“Huuuaaa… Lee… tenggorokanku sakit…”
“Kau perlu kuantar ke dokter?”
“Anni… Anni…. Aku perlu membalas pria itu…”
“Ya… tapi kau basahi dulu tenggorokanmu… minum lagi…. Bagaimana tenggorokanmu?” tanyaku
“Aigooooooooooooooooooo Lee….. lihat bibirku….. apakah bibirku semakin membesar?????”
“I… Iyaaa…..” jawabku ketakutan.
“Aigoooo. Aigooooo. Aigoooooooooooooo…… AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA~~~~~~!!!” teriak Sandy tak terima.
“Ssst… kau akan membuat semua orang curiga.”
“huks huks… Lee… lihatlah bibirku… aku tak mau Young melihatku sejelek ini…”
“Joon… Aku akan membalas apa yang kau perbuat pada sahabatku” kataku penuh emosi
“Iya… aku akan membuatnya GAME OVER”
“Hmmm… kita harus merencakan semua dengan penuh rahasia” kataku sambil memberikan lipbalm di bibir Sandy
“Lee… apakah dia bisa mendengar kata-kata kita tadi? Di kamar?” Tanya Sandy
“Mungkinkah? Ah….. mungkin saja….. kita harus lebih hati-hati…”
“Hmmm… Joon Akan kubuat kau GAME OVER hahahahaha” Kulihat wajah Sandy yang begitu membara, entah karena menahan pedas atau menahan kemarahan pada Joon
“ii…iya Hahahahaha” Joon, sekarang bukan aku saja yang ingin membuatmu Game over, Sandy sudah ada di pihakku, tak lama lagi kau akan keluar dari rumah ini. HUAHAHAHAHAHAHAHAHAHA
To Be Continue