- - - - . - - | Facebook | Twitter | GPlus |

Fanfiction : Lover Family 2 - Part 1



"Sebelum membaca klik BAGIKAN / SHARE ya..... supaya banyak yang baca dan menikmati cerita ini... hehehe"

Author : Ayuna Kusuma

Genre : Parody, Romance, Sadly

Maincast :

Son Young : You
Woohyun : Woohyun INFINITE
Naemi : Minah Girl's Day
Yoona : Woori Rainbow

Location : Seoul

414-6 Hapjeong-dong, Mapo-gu, Seoul 23:00

Woohyun terlihat keluar dari studionya, ia duduk di taman kecil depan studionya. Malam semakin larut, tapi pria itu tak menyudahi aktifitasnya menelpon seseorang.

“Yoona… apa kau yakin ? tidak jadi ke Seoul?... hmmm ya… hmmm… aku juga merasa seperti itu… kalau posisimu putus dengan Minsoo dan bekerja denganku, akan merugikan kita berdua, mereka akan mengira kita ada permainan di balik ini…. Hmmm tak kusangka kau memang baik Yoona… hahahaha…. Hmm… mwo??.. apa ? aku tak mendengarmu?..” kata Woohyun sambil melepaskan headsetnya. Lalu mendengarkan Yoona melalui loudspeaker.

“Yoona… apa kau bisa mendengarku?” Tanya Woohyun sambil berjalan menjauh dari studionya.

“Hummm.. Aku bisa mendengarmu sekarang…” suara Yoona kembali normal. Woohyun pun duduk di ayunan yang ada di taman.

“Woohyun… apa kau yakin akan bercerai dengan Naemi? Sepertinya kalian terlalu mencintai… hahaha… aku suka menggoda istrimu… tapi maafkan aku… gara-gara aku semua ini terjadi… aku berjanji tak akan merusak hubunganmu lagi Woohyun… mianhae… aku tak bisa berbuat banyak… Nanna…” terdengar tangisan Yoona yang memperlihatkan ikut bersedih akan kematian Nanna.

Woohyun hanya menghapus air matanya dan kembali mengatur jantungnya, agar tak terasa semakin sakit. “Yoona… kau hanya orang lain, harusnya aku dan istriku yang bertanggung jawab kali ini. Lalu siapa yang menggantikanmu nanti?”

“ada… tapi aku tak tahu siapa namanya. Woohyun… kumohon… jangan berpisah dengan Naemi.. hum… aku juga wanita… aku tahu bagaimana perasaan Naemi… setelah kehilangan anaknya yang lucu dan membanggakan, sekarang ia harus kehilanganmu… Woohyun… jangan ikuti keegoisanmu…” kata Yoona.

“Andwae… hubunganku dan Naemi hubungan yang sama sekali tak sehat… kau tahu bagaimana ia cemburu padaku? Lalu aku cemburu padanya ketika Minsoo mendekatinya… aku sudah jenuh memikirkan kecemburuanku… lebih baik aku akhiri saja…” balas Woohyun sambil berpindah tempat duduk, kali ini ia duduk di balik pohon kecil yang ada di taman.

“HYAK!! Woohyun…. Aku sama sekali tak tertarik untuk merebutmu kembali, tapi bagaimana kalau Minsoo yang tertarik merebut Naemi darimu Eoh?? Bagaimana kalau seperti itu?” pertanyaan Yoona membuat Woohyun tersentak, ia menundukkan kepala, memikirkan lagi keputusannya, lalu menjawab pertanyaan Yoona dengan pasti.

“Aku akan tetap menceraikan istriku… bila ia bisa bahagia dengan Minsoo… aku akan bahagia…” jawab Woohyun sambil menahan sakit jantungnya.

“Kau Yakin!!! HAH!! Aigoo… kau keterlaluan baiknya Woohyun… apakah aku harus mengatakan ini semua?... baiklah… aku akan menceritakan semuanya padamu…” kata Yoona.

“Yoona?? Hyak?? Haiss… apa yang mau kau ceritakan? Hah? Aigooo… apa yang terjadi dengan smartphoneku?” kata Woohyun sambil mengguncang-guncangkan smartphoenya yang berwarna hitam.

“Wo…Hyu..”suara Yoona sedikit tersendat. “WOOHYUN!!!” teriak Yoona dari telp.

“Ah… mianhae… smartphoneku sedikit error.. kau mau mengatakan apa tadi?” Woohyun terlihat penasaran dengan Yoona.

“Woohyun… apa kau sudah siap?” Tanya Yoona memastikan Woohyun.

“Hum… apa yang mau kau ungkapkan padaku? Ada rahasia apa?” Tanya Woohyun

“Minsoo… beberapa minggu yang lalu, sebelum kita bertemu, aku melihat handphonenya penuh dengan potret seorang wanita, dan di handphonenya aku juga menemukan banyaaaaaaaak sekali pesan dari wanita itu… dan setelah bertemu denganmu dan keluargamu… aku mulai paham… bahwa wanita yang begitu membuat Minsoo terobsesi adalah istrimu. Aku mengatakan pada Minsoo kalau aku menghilangkan handphonenya. Dan Dia sangat marah padaku. Sempat ingin memukulku dengan tangannya sendiri… aku tak pernah tahu apakah Minsoo tertular kegilaan dari Istrimu?... handphone Minsoo masih kusimpan. Sebelum aku berangkat ke paris, aku akan berikan untukmu…Woohyun?... woohyun?... hyak !!! kemana kau?” Woohyun mematikan smartphonenya lalu kembali ke studionya.
Ia melihat Naemi yang masih tertidur begitu pulas, tas nya tergeletak di sisinya. Dengan cepat Woohyun membuka dan membawa handphone milik Naemi keluar Studio. Dan ia kembali menelpon Yoona, lalu duduk di tempat semula.

“Ah… Mianhae… aku baru saja mengambil handphone milik Naemi… berapa nomor Minsoo yang lama?” Tanya Woohyun sambil membuka sandi handphone Naemi.

“1027234478x” kata Yoona

“Hmmm Naemi menyimpan nomornya dengan nama Dr Minsoo. Dan di album fotonya hanya ada fotoku dan foto Nanna”

“Hyak!!! Sudah ku bilang di handphone Minsoo, bukan di handphone istrimu babo…..” keluh Yoona

“Bukan seperti itu,… kalau di handphone Naemi tak ada foto Minsoo berarti Naemi tak seperti yang kau pikirkan, selama ini ia selalu setia denganku…” kata Woohyun sedikit kesal pada Yoona.

“apakah sekarang kau cemburu? Hehehe… coba sekarang kau buka pesan Naemi.. apakah disana ada pesan Dr Minsoo?” Tanya Yoona sedikit menantang.

“Hmmm…” Woohyun hanya berhuming ria, ia membuka satu persatu pesan yang ada di handphone Naemi.

“OMMO!!! Minsoo mengirimkan banyak sekali pesan… lebih banyak dariku… ommo… haiss….” Kata Woohyun sambil melempar handphone Naemi ke rerumputan di depannya.

“Hahahahaha…. Kau memang sama seperti dulu… mengatakan tak akan cemburu, padahal kau menyimpan rasa cemburumu… Woohyun… sekarang kau sudah melihat sendiri kan? Kumohon jangan berpisah dengan Naemi… aku sadar kalian adalah pasangan yang serasi… Minsoo tak pantas merebut istrimu… jangan biarkan ia melakukan hal itu… Woohyun… terima kasih… akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi, dan maafkan aku atas segalanya ya.. dan Nanna… aku mohon beribu maaf padamu… aku tak bisa merubahnya… kau sudah kehilangan Nanna…. Jangan sampai kau kehilangan Naemi… arra?”

“hummmm” Woohyun hanya mendengarkan Yoona dari Loudspeaker sambil mengutak-atik handphone Naemi yang ia ambil lagi dari atas rumput.

“Woohyun…. Apakah kau masih disana?”

“Ye……. Aku masih disini….” Jawab Woohyun “Haiss…. SEKKIYA… berani-beraninya kau mengirimkan foto seperti ini pada istriku” Keluh Woohyun.

“Hahahahhaa… maafkan aku Woohyun… aku harus menceritakan yang sebenarnya padamu… kau teman lamaku… aku tak akan biarkan pria seperti MInsoo merusak rumah tanggamu. Bye Woohyun…”

“Bye… gomawo Yoona… justru aku yang harus berterima kasih kau sudah mengungkapkan apa yang terjadi selama ini… berikan kabar padaku kalau kau sudah di Paris, aku punya kenalan disana yang bisa membantumu memulai bisnis salon disana”

“Benarkah?? Woahhh… memang kebaikan akan menghasilkan kebaikan lainnya. Gomawo Woohyun”

Klek.

Panggilan pun berakhir, tapi Woohyun masih saja sibuk membuka pesan Minsoo.

“Ommo!!! Kau mengirimkan Naemi kata-kata yang lebih romantic dariku… haisss… SEKKIYA!!!!” teriak Woohyun.

“Hyak!! HYAK!!! Jadi kalian sudah dekat dari 3 bulan yang lalu?? Haiss… bagaimana bisa kalian pura-pura di depanku… hmmm… tapi sepertinya Naemi tidak menanggapi Minsoo… hyakk bagus… tolak dia…” kata Woohyun yang terlalu asyik melihat satu persatu percakapan Minsoo dan Naemi.

“ahjussi… bisakah kau diam sebentar saja? Aku sedang konsentrasi…” seorang wanita memakai mantel tebal dan syal tebal duduk di belakang Pohon, menegur Woohyun yang dari tadi berteriak sendiri.

“OMMO!!!” Woohyun meloncat ketika melihat wanita yang ada di balik pohon, mengenakan setelan serba hitam putih. Mantel abu-abu , syal hitam, dan kemeja putih, ia seperti hantu dari film hitam putih yang tiba-tiba muncul.

Woohyun masih duduk di atas rumput sambil mengelus dadanya.

“Ahjussi… aku tahu… kau juga ada masalah… tapi bisakah kau jaga suaramu? Aku yang tadi ingin menangis… tak bisa menangis karena kau selalu berteriak memecahkan konsentrasiku” kata wanita itu pada Woohyun yang menatapnya seperti menatap hantu.

“HYAK!!! Sejak kapan kau ada disana HAH?? Aigoo… mengagetkanku saja” keluh Woohyun sambil tetap menggosok dadanya, menenangkan detak jantungnya.

“Sebelum kau disini… aku sudah duduk disini… ahjussi….. kumohon nde…. Jaga mulutmu…. Jangan berteriak lagi….” Wanita itu kembali ke tempat duduknya semula, di balik pohon, menghadap tembok taman.

Ia membuka buku kecil di pangkuannya. Lalu ia menutup matanya, mencoba berkonsentrasi. Woohyun yang sedikit penasaran pergi melihat wanita itu, ia berjongkok melihat wanita serba hitam putih yang sedang mencoba berkonsentrasi.

Air mata wanita itu keluar begitu deras, ia menangis tanpa ada satu alasan. Membuat Woohyun kebingungan.

“Apakah kau menangis? Maafkan aku… eoh… aku tak akan menanggumu lagi..” kata Woohyun ia semakin mendekati wanita serba hitam putih dan menawarkannya sapu tangannya “Pakai ini… hapus air matamu… eoh… aku tak akan berteriak lagi… ayo… ambil ini” kata Woohyun.

“HYAAAAAAAAAAAKKKKKKK!!!!!! DIAMLAH!!! HAIIIGOO…. Kau merusak konsentrasiku saja!!!!! HAH!! Pergilah EOH!” kata wanita itu sambil memukul kepala Woohyun dengan buku kecilnya.

“HAISS SEKKIYA!! Kau memukulku??? Aku hanya membantumu… kau menangis… lalu aku memberikanmu sapu tangan… itu sebuah kenormalan… tapi kau malah memarahiku” keluh Woohyun sambil berdiri.

Wanita yang menutup setengah wajahnya dengan Syal itu juga berdiri. Ia kembali memukul Woohyun dengan tas hitamnya.

“HYAK!!! SEKKIYA!!! Kau merusak konsentrasiku… aku memang ingin menangis… Dasar MORON!!” wanita itu memukul Woohyun berkali-kali hingga menjatuhkan beberapa barangnya. Ia langsung pergi meninggalkan Woohyun yang menunduk menahan sakit.

“HAISSS……….. Dasar Gila… bisa-bisanya dia memukul orang asing… awas kalau bertemu lagi. Aku akan menyeretmu ke penjara… aku akan melaporkanmu… dengan tuduhan penganiayaan EOH!! HYAAAAAK!!! KAU DENGAR ITU!!!!! AWAS KAU!!!” teriak Woohyun pada wanita tadi yang beberapa kali memukulnya.
Wanita itu berlari menjauh dari Woohyun, beberapa kali ia berbalik dan melihat Woohyun yang masih menahan sakit.

“Haiss…. Bagaimana ini… komik harus segera selesai besok sore… tapi aku tak tahu bagaimana mengakhiri ceritanya…” kata Wanita itu pada dirinya sendiri sambil mengacak rambutnya.

“Dasar pria gila… bagaimana ia bisa berteriak di malam yang seperti ini… mengangguku saja… brrr… dingin sekali…” kata Wanita itu sambil masuk ke dalam Studio Komik yang tak jauh dari Studio Woohyun.
Sedangkan Woohyun masih berdiri di tempat yang sama, ia menggosok luka yang di sebabkan wanita itu. Ada luka gesekan di wajah dan tangannya karena tas wanita itu.

“Aow… hais…. Perih…” kata Woohyun sambil menunduk, ia melihat ada kartu nama yang tergeletak di bawahnya, kartu nama berwarna hitam, tapi bila di gerakkan ke kiri, ada tinta keemasan yang bisa dilihat.

“Ah…. Wanita itu… bernama Son… Young… hehehe… atau ini kartu nama temannya… ais… baboya… aku simpan saja… ah Handphone Naemi…” Woohyun pun mencari Handphone istrinya, yang ternyata masih tergeletak di bangku dekat pohon.

Woohyun segera mengambilnya dan berlari kembali ke studionya. Ia kunci pintu depan, dan berlari ke kamarnya. Naemi masih tertidur. Air liurnya masih sama seperti dulu, terus mengalir ketika ia tidur. Woohyun dengan hati-hati menghapus air liur Naemi yang membasahi bantal.

Ia pun tidur di samping istrinya, memeluk Naemi dengan begitu erat.

“Benar kata Yoona… kau akan terlalu bersedih kalau harus kehilanganku juga… aku tak akan bercerai denganmu Naemi… tak akan pernah….” Bisik Woohyun sambil mencium pipi Naemi yang sudah bersih dari air liur.

***

15-11, Namsandong 2(i)-ga, Jung-gu, Seoul 24:03

Yoona terlihat masuk ke dalam cafe yang sudah kosong tanpa pengunjung, ia menemui seorang pria yang duduk di bar, menikmati minumannya.

Yoona terlihat melingkarkan tangannya ke punggung pria itu.

"Minsoo... aku sudah menelpon Woohyun... hehehe... dia akan tetap bercerai dengan istrinya... kau akan mendapatkan Naemi... dan aku akan mendapatkan Woohyunku kembali..." kata Yoona.

Pria itu melepaskan tangan Yoona, dan menyuruhnya duduk di sebelahnya.

"Aku... tak tahu... apakah aku masih bisa mencintai Naemi... kasihan dia... sudah kehilangan Nanna... aku tak tahan dengan kesedihan yang dirasakannya..." kata Minsoo sambil memberikan satu cangkir minuman pada Yoona.

"Minsooo... aku rasa kau bisa membahagiakan Naemi... aku tahu cintamu pada gadis itu... lebih besar daripada cintamu padaku... dan Woohyun sudah lelah dengan Naemi... hehehe.... tapi aku menyesal... mengapa Nanna bisa meninggal begitu cepat.... dia gadis kecil yang luar biasa.... toss... untuk kehidupan baru kita" kata Yoona sambil mendentingkan gelasnya dengan gelas Minsoo.

"Apakah kau tetap pindah ke Paris?" tanya Minsoo sambil menambah minuman di cangkirnya.

"Tentu saja... aku akan pindah ke sana untuk beberapa saat... membuat Woohyun merubah pandangannya padaku... hehehe... ini waktumu... Minsoo... aku tahu kau akan bisa merebut Naemi dari Woohyun... okey... aku harus segera pulang... byebye..." kata Yoona sambil mencium pipi Minsoo.

"Huh... " gumam Minsoo. ia membuka handphonenya, lalu melihat beberapa foto Naemi yang membuat wajahnya memerah.

"Naemi.... jeoneun salang haeyo"

To be continue
Anonim mengatakan...

yaaek.berani sekali kau yoona. Minsoo kau tampan tapi hati jelek. Woohyoung jangan pernah kau tnggalkan naemi ingat janjimu. #lover boy

 
Layanan untuk Anda: x Cerita dari Kusuma | - | dari - | Lihat dalam Versi Seluler