Status dan Karakter Peran
Tata panggung dapat pula memberikan gambaran status dan
karakter peran dalam lakon. Penata panggung biasanya menggunakan
perabot dan atau piranti tangan untuk menunjukkan hal ini. Sebuah
karakter yang memiliki status sosial tinggi ditampilkan sebagai sosok
yang mengenakan kacamata, mengisap pipa, berjalan memakai tongkat
dan tinggal dirumah yang mewah. Sementara peran yang bestatus sosial
rendah menempati rumah sederhana dengan perabot sederhana.
Gambaran status inipun dapat memberikan indikasi karakter
peran. Misalnya, sosok yang berstatus sosial tinggi itu jika karakternya
baik maka ia akan ditampilkan sebagai pribadi terpelajar, bijaksana, dan
berwawasan keadlian. Tetapi jika ia memiliki karkater jahat maka ia akan
tampil cerdik, penuh kelicikan, dan tetap menggunakan bahasa yang
halus seolah-olah ia orang baik. Jika sosok berstatus rendah
digambarkan sebagai orang baik maka ia nampak jujur, lugu, dan mudah
ditipu tetapi tetap sabar. Jika memiliki karakter jahat maka ia akan
berbicara kasar, suka memaki atau memukul, melakukan kejahatan
secara terbuka.
Dari gambaran status yang diperlihatkan dapat diidentifikasi
gambaran karakter peran yang dimainkan oleh aktor. Perbedaan status
seperti yang disebutkan di atas memberikan konsekuensi perbedaan
gaya karakter. Meskipun sama-sama berkarakter jahat tetapi gaya yang
ditampilkan antara peran berstatus tinggi berbeda dengan yang berstatus
rendah. Memang untuk menampilkan karakter secara utuh diperlukan
unsur artistik lain seperti tata rias dan busana, tetapi tata panggung atau
set dekorasi yang dihadirkan dapat memberikan identifikasi umum
karkater peran yang ada di dalamnya.
Selengkapnya tentang Fungsi Tata Panggung (dalam teater)