- - - - . - - | Facebook | Twitter | GPlus |

Fanfiction Summer Of Love Part 8 Series


Author : Ayuna Kusuma

Genre : romance,

main cast:
Boram : Ahreum T-Ara
Yeol : SungYeol Infinite
DayLim : Hwa Young

Daylim,  Boram, mereka berdua menangis dan tidak berbicara selama beberapa menit. Sedangkan aku hanya bisa mencengkram kepalaku yang sekian lama semakin sakit.

“Nuna… bisakah kau menunggu sebentar saja, tadi kau bilang aku harus menunggu, tapi sakarang kau merusak rencana kita, ouch… kepalaku pusing sekali” Kataku sambil duduk di bangku  dekat Boram.

“Tidak bisa Yeol, Aku… aku tidak bisa menahan amarahku padanya” Daylim mendekati Boram dan menampar wajah Boram dengan amplop yang dibawanya. “Kau tak mau mengaku hah? Lihatlah ini semua”

“Eonnie…” Boram menangis histeris. Daylim menutup dan mengunci ruangan Boram, agar dokter dan suster yang diluar tidak bisa masuk. Banyak orang melihat kami bertiga dari balik kaca.

“Nuna… jagalah kata-katamu, di luar banyak sekali yang memperhatikan kita, kau tak mau dicap sebagai pemarah kan?”

“I don’t care” kata Daylim tegas matanya terus tertuju pada adiknya yang baru saja sadar dari koma yang begitu lama.

“Eonnie… aku tak seperti yang kau pikirkan”

 “Huh, iya memang kau tak seperti yang kupikirkan.  Kupikir kau adik yang baik, yang bisa menjaga perasaanmu dengan baik, yang tak pernah mau melihat kakaknya menderita, aku pikir kau kekasih yang baik, yang bisa menjaga cinta Yeol dan setia hanya padanya, tapi aku memang salah, kau memang brengsek, aku ingin sekali menghabisimu, membiarkanmu mati bersama David. Agar kalian bisa puas disana, menikah di neraka, hah… tapi kau tahu… aku tak pernah melakukan itu, aku tetap mencintaimu sebagai adikku, aku tetap ingin menyelamatkanmu”

“Eonnie…”

“Aku tetap membiayai rumah sakitmu, aku tetap memelukmu setiap malam disini sebelum Yeol datang.  Saat yeol pertama kali mengirimimu email, aku kira dia hanya temanmu, tapi email yang di kirim kepadamu sudah ratusan kali, dan ia hanya bilang kalau ia menantimu, ia mencintaimu, apakah kau tak pernah merasa itu??? Yeol mencintaimu lebih daripada kau mencintainya. Apa kau tidak malu HAH??”

“Kalian berdua sudah setahun menjalin hubungan percintaan… kau sudah punya Yeol… Ram.. tapi mengapa kau merebut suamiku juga HAH?? Mengapa kau hancurkan rumah tangga kami yang sudah mulai membaik hah? Teganya kau”

“Eonnie… aku.. aku…” Boram semakin menangis dan merenggut tanganku “Eonnie aku sangat mencintai Yeol, jangan ungkap masalah ini didepannya”

“Ouuuh… kau memang brengsek. Yeol sudah tahu semuanya, Lalu saat Yeol mengirimiku email terakhir, aku tertarik untuk mengakhiri hubungan kalian berdua. Aku bilang padanya kalau kau akan menikah dengan pria Jerman, aku kira Yeol akan menyerah dan langsung menganggapmu orang brengsek. Tapi dia malah datang ke sini, dan aku terpaksa membuka semua kenyataan bahwa kau sedang terpuruk di rumah sakit. Aku sangat menghargai Yeol, karena bisa begitu setia padamu. Dan… Aku kasihan pada pria disampingmu… bagaimana kalau suatu saat nanti saat kalian menikah, kau kembali selingkuh dengan pria lain?? HAH??”

“EONNIE~!!! DENGARKAN AKU . BISAKAH KAU MEMBERIKU WAKTU UNTUK BICARA??” Boram berteriak sekeras-kerasnya. Membuat Daylim dan aku merasakan harus mendengar penjelasan dari Boram. Saat ini aku lebih baik berdiam saja.

“Eonnie. Aku tak pernah mencintai suamimu yang brengsek itu, bukan aku yang brengsek tapi suamimu, semua foto-foto ini memang benar, ya memang benar, tapi kau tak tahu apa yang kami lakukan dibaliknya hah? Aku tak pernah menyentuh dan disentuh oleh suamimu. MENGERTI. Lihat foto ini, aku dan suamimu di cafĂ©. Dia mengajakku bertemu dengan teman wanitanya, mengapa detektiv yang kau sewa hanya memfoto diriku dan suamimu saja??? Mengapa??? AKU PUNYA JAWABANNYA. Karena dia adalah teman suamimu dan kakak dari teman wanita YANG TELAH DIKENCANI suamimu. ARRA?? Kau mengerti sekarang?”

“Lalu ini, foto ini menunjukkan aku dan suamimu bersama disebuah hotel. Kau tahu??? Suamimu malam itu menelponku ia meminta tolong padaku untuk menjemput hadiah untukmu. Apakah kau tidak ingat??? Malam itu aku memberikan sebuah hadiah dari suamimu?? Oh aku ingat, kau membuangnya dan menjambak rambutku. Kau marah padaku. Kau dapat kabar dari detektiv konyolmu kan?? Bahwa aku tidur dengan suamimu, iya kan??? Aku tidak pernah tidur dengannya. Kau bisa menyuruhku tes infertilitas, aku tak pernah tidur dengan siapapun”

“Eonnie… malam itu aku tak tidur dengan suamimu, aku pulang dan hanya mengambil hadiah untukmu. Eonnie….. bicaralah EONNIE~!!! Jangan hanya bisa menyalahkanku. Aku… aku tak bisa memberitahukannya padamu, karena David mengancamku, dia mengancamku akan membunuhku kalau membocorkan rahasia bahwa dia kencan dengan wanita lain. David yang sekarang di neraka itu… Kau tau Eonnie???? Dia akan membunuhku, Eomma, dan Appa… Dia ingin menghancurkan keluarga kita dengan berbagai fitnah Eonnie… Kau masih membawa ipadku? Aku merekam semua percakapan David dengan kekasihnya. Kau harusnya mengotak atik ipadku agar kau cepat sadar. Aku tak bersalah. Aku korban dari Suamimu, seperti dirimu”

Aku dan Daylim tertarik untuk melihat isi Ipad Boram. Kami mencari file rekaman. Dan benar disana kami bisa mendengarkan bagaimana kenakalan David saat merayu wanita lain, juga kekejamannya saat mengancam Boram, juga keluarganya. Daylim lemas setelah ia mendengarkan semuanya. Ia hanya duduk di lantai sambil mengulangi semua rekaman Boram.

“Eonnie… sekarang, aku harus bersyukur, bisa sadar dan menjelaskan semuanya padamu tentang semua ini, tentang kebodohanku mau saja di ancam oleh suamimu, tentang bagaimana suamimu berselingkuh dengan wanita lain, dan aku bahagia bisa mengungkapkan semuanya. Eonnie, aku tak pernah mengkhianatimu, aku sangat mencintaimu Eonnie, walaupun kau selalu curiga padaku selama satu tahun ini, aku sangat mencintaimu eonnie… lebih dari apapun. Dan…” Aku memeluk Boram erat-erat. Kini aku tahu semuanya.
Ya… aku tahu semuanya, aku juga bersyukur tak jadi pulang ke Korea dan mau menunggu Boram sadar.

“Eonnie… aku…Aku begitu mencintai Yeol, aku tak mungkin bisa meninggalkannya, dan aku tak mau sekalipun kehilangannya, Eonnie… bisakah kau mendekat padaku, aku ingin memeluk kakaku satu-satunya…”

Kulepas pelukanku pada Boram dan membantu Daylim berdiri mendekat kepada Boram. Mereka berpelukan dan saling melepas rindu. Aku pun juga sempat meneteskan air mata yang tak bisa dibilang sedikit.

Beberapa dokter dan suster yang melihat kami pun ikut menangis, padahal mereka tak mengerti masalah kami, tapi setidaknya mereka melihat pertengkaran dan berujung dengan kebahagiaan.

“Boram… maafkan aku hum?” Tanya Daylim sambil menciumi wajah boram, ia sangat merasa bersalah kali ini.

“tentu eonnie, aku akan selalu memaafkanmu” kata Boram, ia menatapku sambil tersenyum, aku pun membalas senyuman kebahagiaannya.

“Ouh…  bulu mataku lepas hehehe” kata Daylim. Membuat kami yang tadinya merasa sedih sekarang tertawa begitu lepas.

“Eonnie… bolehkah aku menikah dengan Yeol??”

“Tentu saja… kalian pasangan yang serasi, hehehe aku tak bisa merebut Yeol darimu”

“Nuna… bagaimana pun kau merebutku, aku tak akan tertarik denganmu, karena hatiku sudah diisi oleh Boram” Kataku sambil memeluk Boram

“Hummmm kalian membuatku semakin iri. Okey… aku akan memberitahukan Eomma dan Appa”

“Mwo?? Iya ya aku sangat merindukan mereka, kapan mereka bisa kesini Eonnie?” Tanya Boram bahagia.

“Aku ingin mereka sekarang datang dan membawakan pendeta untuk menikahkan kalian berdua, semakin cepat lebih baik kan? Otthe??”

“Ye……….” Boram berteriak
Aku sangat bahagia hari ini, bahagia dan juga merasa terlepas dari semua masalah. Boram ternyata tidak seperti yang kami pikirkan, dia masih menyimpan cintaku dan bisa setia padaku.

Selang 2 jam Appa dan Eomma datang mengenakan Hanbok mereka tampak bahagia melihat Boram sadar dan sudah kembali berhubungan baik dengan Daylim, Mereka membawakanku dan Boram Hanbok untuk menikah. Daylim membantu Boram untuk lebih cantik dengan kuasan kosmetiknya yang mahal.

Boram sangat cantik mengenakan setelan Hanbok berwarna merah dan emas. Selama pernikahan ia selalu menggenggam tanganku, seakan ia tak akan pernah mau jauh dariku. Aku mencintaimu Boram, apapun yang terjadi aku tak bisa menjauh darimu.

Boram kini menjadi istriku. Semua pasien rumah sakit dan dokter juga suster menjadi saksi pernikahan kami berdua. Hehehe.. Aku tak pernah berpikir akan menikahinya di tempat yang spesial seperti ini.
Disela-sela pesta pernikahan, aku menggenggam tangan istriku.

“Boram… apakah kau bahagia sekarang?”
“Huumm… sangat bahagia.” Katanya sambil mencium pipiku
“Kalau begitu, bisakah kau buatkan aku Jus Semangka?”


The End
Daviq Mushollini mengatakan...

So sweet deh cerita fanfiction summer of lovenya...
silahkan bagi yang mau nulis cerita di blog atau website,
gunakan Hosting Unlimited agar anda tenang..
space dan kunjungan di jamin ga perlu mikir upgrade..

 
Layanan untuk Anda: x Cerita dari Kusuma | - | dari - | Lihat dalam Versi Seluler